Rabu, 30 Mei 2012

Mendapatkan Tuhan di Pelukkan Pelacur

on Tuesday, July 20, 2010 at 6:34pm ·
(TULISAN INI DISEBARLUASKAN HARIAN VOKAL, 21 JULI 2010)

Adakah perempuan cantik di lokalisasi Rawa Panjang, Kota Dumai? Kalau bisa secantik sosok yang dikisahkan Al-Hasan Al-Bashry. Saking menawannya, seorang ahli ibadah tergoda ingin menikmatinya.
Kalau memang ada, apakah sejarah akan berulang? Apakah bisa seorang taat pada Maha Penguasa Langit dan Bumi, jatuh cinta padanya? Jika iya, betapa hebatnya sosok alim yang hatinya berkiblat ke Tuhan, tapi perasaannya berlabuh pada wanita yang berjuang di jalan maksiat? Sekiranya ini benar, apakah bisa terbangun kisah sebelum niat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Dumai terwujud menutupnya.
Kisah seorang pelacur yang sangat cantik, tak satu pun wanita mampu menandingi kecantikannya. Siapa yang ingin menjamahnya, maka dia harus membayar seratus dinar.
Alkisah, ada seorang pemuda ahli ibadah yang sempat memandang pelacur itu dan hatinya langsung tertawan kepadanya. Lalu dia pergi, bekerja dengan giat, menabung hasilnya hingga mencapai seratus dinar. Pemuda itu menemuinya kembali. "Kau telah membuat hatiku tertawan. Maka aku pergi bekerja, dan menabung hingga aku bisa mengumpulkan uang sebanyak seratus dinar."
"Serahkan saja uang itu kepada managerku!" kata pelacur.
Setelah urusan uang pembayaran selesai, wanita pelacur melayaninya. "Masuklah!" Wanita itu mempunyai sebuah rumah yang tinggi dan indah, tempat tidurnya terbuat dari emas. "Marilah ke sini!"
Tatkala pemuda sudah duduk berdampingan dengannya, dengan tingkah layaknya seorang pengkhianat, maka tiba-tiba dia ingat kedudukannya di hadapan Allah. Langsung dia menggigil dan gejolak birahinya padam.
"Biarkan aku keluar dan pergi dari tempat ini, dan uang seratus dinar tetap menjadi milikmu," kata sang pemuda.
"Apa yang terjadi dengan dirimu?"
"Dulu kau katakan bahwa kau melihat diriku dan terpesona kepadaku, lalu kau pergi, bekerja, menabung, dan mampu mengumpukan seratus dinar. Namun tatkala engkau sudah bisa menjamahku, justru kau berbuat seperti ini."
"Aku berbuat begini karena takut terpisah dengan Allah dan karena aku ingat kedudukanku di hadapanNya," jawab pemuda itu.
"Kalau yang engkau katakan itu benar, berarti kau lah yang pantas menjadi suamiku," kata wanita pelacur.
"Biarkan aku keluar terlebih dahulu."
"Engkau harus bersumpah kepada Allah, bahwa jika aku menemuimu engkau mau menikahiku."
"Bolehlah kalau begitu," kata sang pemuda.
Wanita pelacur menyerahkan pakaian sang pemuda, lalu pemuda itu keluar dari rumah dan pulang kembali ke negerinya sendiri. Pelacur merenungi dunia yang sudah dijalaninya dengan penuh penyesalan. Akhirnya dia mencari pemuda itu ke negerinya. Dia tanyakan siapa nama, mana rumahnya, hingga dia mendapatkan identitasnya secara lengkap.
Ada seseorang yang mengabarkan kepada pemuda itu. "Ada seorang malaikat wanita yang datang dan menanyakan dirimu." Ketika sang pemuda melihat kedatangan wanita tersebut di hadapannya, dia langsung pingsan dan seketika itu pula dia meninggal dunia saat jatuh di pelukan tangannya. Dan teriring ucapan Innalillahi wa inna ilaihi roji'un
"Apakah dia tidak mempunyai seorang kerabat pun?" tanya wanita pelacur kepada orang-orang di sekitarnya.
"Dia mempunyai seorang saudara laki-laki yang sangat miskin."
Maka pelacur itu mendatangi saudaranya. "Aku akan menikah denganmu karena cintaku kepada saudaramu." Akhirnya mereka menikah dan dikarunia tujuh anak. Menurut riwayat, ketujuh anaknya itu menjadi utusan langit.
Inikah yang disebut Fulan, mendapatkan Tuhan di pelukkan pelacur! ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar