Rabu, 30 Mei 2012

Benciku Berlanjut Terus padamu Kawan!

on Tuesday, August 24, 2010 at 8:01pm ·
(TULISAN INI DISEBARLUASKAN HARIAN VOKAL. 25 AGUSTUS 2010)

Mulai dari sama-sama menjabat hingga sudah berbeda pula posisimasing-masing, Rusli Zainal dan Wan Abubakar sepertinya tetap berseteru. Awalnya bersatu padu merebut paket kekuasaan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.Saling bahu-membahu mendapatkan singsana kedaulatan. Mesra, akrab dan sinergi.
Tapi tatkala kekuasaan sudah di tangan, satu dengan yang lainnya mulaimemperlihatkan pengaruh masing-masing. Kebersamaan menjadi nihil bagi mereka.Berjalan-jalan sendiri dan saling sindir, serang dan menyudutkan.
Itulah perangai Rusli Zainal dan Wan Abubakar. Kini Rusli masih orang nomorsatu di Riau, sementara Wan Abubakar telah jadi wakil rakyat di Senayan.Kendati sudah jarang bertemu, Rusli tampaknya sedang tak sedang dengan WanAbubakar. Forum Legislatif  Asal Riauyang dipimpin Wan dinilai mandul dan tidak memberikan kontribusi apa-apa.Serang lagi serang lagi.
Perang urang syaraf tersebut tak ubahnya dengan adu ego dan tanding tuah.Samanya halnya dengan dua pemuda yang terdampar di sebuah pulau. Merekaberlomba, doa siapa yang paling dikabulkan Tuhan. Cerita bermula sebuah kapalkaram di tengah laut karena terjangan badai dan ombak hebat. Hanya dua oranglelaki yang bisa menyelamatkan diri dan berenang ke sebuah pulau kecil yanggersang.
Dua orang yang selamat itu tak tahu apa yang harus dilakukan. Namun, merekaberdua yakin bahwa tidak ada yang dapat dilakukan kecuali berdoa kepada Tuhan.Untuk mengetahui doa siapakah yang paling dikabulkan, mereka sepakat untukmembagi pulau kecil itu menjadi dua wilayah. Dan mereka tinggal sendiri-sendiriberseberangan di sisi-sisi pulau tersebut.
Doa pertama yang mereka panjatkan. Mereka memohon agar diturunkan makanan.Esok harinya, lelaki ke satu melihat sebuah pohon penuh dengan buah-buahantumbuh di sisi tempat tinggalnya. Sedangkan di daerah tempat tinggal lelakiyang lainnya tetap kosong.Seminggu kemudian, lelaki yang ke satu merasa kesepian dan memutuskan untukberdoa agar diberikan seorang istri. Keesokan harinya, ada kapal yang karam dansatu-satunya penumpang yang selamat adalah seorang wanita yang berenang danterdampar di sisi tempat lelaki ke satu itu tinggal. Sedangkan di sisi tempattinggal lelaki ke dua tetap saja tidak ada apa-apanya.
Segera saja, lelaki ke satu ini berdoa memohon rumah, pakaian, dan makanan.Keesokan harinya, seperti keajaiban saja, semua yang diminta hadir untuknya.Sedangkan lelaki yang kedua tetap saja tidak mendapatkan apa-apa. Akhirnya,lelaki ke satu ini berdoa meminta kapal agar ia dan istrinya dapat meninggalkanpulau itu. Pagi harinya mereka menemukan sebuah kapal tertambat di sisipantainya. Segera saja lelaki ke satu dan istrinya naik ke atas kapal dansiap-siap untuk berlayar meninggalkan pulau itu. Ia pun memutuskan untuk meninggalkanlelaki kedua yang tinggal di sisi lain pulau. Menurutnya, memang lelaki keduaitu tidak pantas menerima pemberian Tuhan karena doa-doanya tak terkabulkan.Begitu kapal siap berangkat, lelaki ke satu ini mendengar suara dari langitmenggema, "Hai, mengapa engkau meninggalkan rekanmu yang ada di sisi lain pulauini?"
"Berkahku hanyalah milikku sendiri, karena hanya doakulah yang dikabulkan,"jawab lelaki ke satu ini. "Doa lelaki temanku itu tak satupun dikabulkan. Maka,ia tak pantas mendapatkan apa-apa."
"Kau salah!" suara itu membentak membahana. "Tahukah kau bahwa rekanmu ituhanya memiliki satu doa. Dan, semua doanya terkabulkan. Bila tidak, maka kautakkan mendapatkan apa-apa."
"Katakan padaku," tanya lelaki ke satu itu. "Doa macam apa yang ia panjatkansehingga aku harus merasa berutang atas semua ini padanya?" "Ia berdoa agarsemua doamu dikabulkan!"
Tuan! Kesombongan macam apakah yang membuat manusia menganggap bahwa hanyaharapan dan doa-doanya saja yang terkabulkan? Betapa banyak orang yang tidakmengorbankan sesuatu demi keberhasilan. Tak selayaknya manusia yang satu  mengabaikan peran orang lain.
Boleh jadi, suksesnya Rusli Zainal hari ini berkat Wan Abubakar. Kalaudemikian, kenapa dulunya mesra dan sekarang malah benci? Apakah kekuasaan itumembuat dendam kesumat kain membara? Entahlah Fulan! ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar