Rabu, 30 Mei 2012

Karena Jurnalis Nurani Dunia Tergugah

on Thursday, August 19, 2010 at 6:22pm ·
(TULISAN INI DISEBARLUASKAN HARIAN vOKAL, 20 AGUSTUS 2010)

Kalau bukan karena seorang wartawan, Fu Yuan yang bekerja di surat kabarChengDu Wan Bao, Yu Yuan akan seperti selembar daun yang lepas dari pohon dan hilangditiup angin. Anak pungut yang menderita leukemia ganas itu tak akanmendapatkan kehangatan kasih sayang umat manusia seluruh dunia. Ini berkatreportase seorang jurnalis. Karyanya mengugah nurani.
Fu Yuan menuliskan sebuah laporan. Isinya menceritakan kisah Yu Yuan secaradetail. Cerita tentang anak yang berumur 8 tahun mengatur pemakamannyasendiri dan akhirnya menyebar ke seluruh kotaRong Cheng. Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang sakititu, dari ibu kotasampai satu Negara bahkan sampai ke seluruh dunia. Mereka mengirim email untukmenggalang dana bagi Yu Yuan. Dunia yang damai ini menjadi suara panggilan yangsangat kuat bagi setiap orang.
Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese di dunia sajatelah mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titikkehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang.
Begini kisahnya; ada seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasangbola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim piatu danhanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kata terakhir yangia tinggalkan adalah saya pernah datang dan saya sangat penurut.Anak ini rela melepasakan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memilikidana pengobatan sebanyak 560.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orangChinese seluruh dunia. Dan membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian, yangdibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapikematian. Dan dia rela melepaskan pengobatannya.
Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Diahanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yangbertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karenamiskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya. Kalau masih harusmengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamarolehnya. Pada tanggal 30 November 1996,  20 bulan 10 imlek, adalah saat dimana papanya menemukananak kecil tersebut di atas hamparan rumput, disanalah papanyamenemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Di dadanya terdapatselembar kartu kecil tertulis, 20 November Jam 12.
Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah.Papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan sajabayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, denganmenghela nafas dan berkata, "Saya makan apa, maka kamu juga ikut apa yang sayamakan." Kemudian papanya memberikan dia nama Yu Yan.
Tdak ada Asi dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya mmpu memberimakan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Maka dari kecil anak initumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dansangat patuh. Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besarserta memiliki kepintaran yang luar biasa. Paratetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar, walaupun dari kecil sering sakit-sakitandan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Di tengah ketakutan dan kecemasan papanya,Yu Yuan pelan-pelan tumbuh dewasa.
Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan luar biasa, mulai dari umur lima tahun, dia sudahmembantu papa mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci baju, memasak nasi dan memotongrumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengananak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, sedangkan dia hanyamemiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang salingmenopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuatpapa menjadi sedih dan marah.
Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti, harusgiat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanyayang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Dia tidak pernahmengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya. Setiap hal yang lucuyang terjadi di sekolahnya diceritakan kepada papanya. Kadang-kadang dia bisanakal dengan mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya.
Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia. Walaupuntidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagiadengan papa, ia sudah sangat berbahagia. Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuanmulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi saat Yu Yuan sedang mencuci muka, iamenyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasaldari hidungnya. Denganberbagai cara tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut. Sehingga papanyamembawa Yu Yuan ke puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekassuntikan itu juga mengerluarkan darah dan tidak mau berhenti. Dipahanya mulaibermunculan bintik-bintik merah. Dokter tersebut menyarankan papanya untukmembawa Yu Yuan ke rumah sakit.Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antriansudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri di kursi yang panjang untukmenutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terusmengalir dan memerahi lantai. Karena papanya merasa tidak enak kemudianmengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar dari hidung YuYuan. Tidak sampaisepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah.
Dokter yang melihat keadaaan itu cepat-cepat memeriksa Yu Yuan. Doktermenyatakan bahwa Yu Yuan terkena leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebutsangat mahal yang memerlukan biaya sebesar 300.000 $. Papanya mulai cemasmelihat anaknya yangterbaring lemah di ranjang. Papanya hanya memiliki satu niat yaitumenyelamatkan anaknya. Dengan berbagai cara meminjam uang kesanak saudara danteman dan ternyata, uang yang terkumpul sangatlah sedikit. Papanya akhirnyamengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu satunya.Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang singkat tidak bisamenemukan seorang pembeli.
Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus. Dalam hatiYu Yuan merasa sedih. Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air matapun mengalir dikala kata-kata belum sempat terlontar. "Papa saya ingin mati".Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, "Kamu baru berumur 8 tahunkenapa mau mati". "Saya adalah anak yang dipungut, semua orang berkata nyawasaya tak berharga, tidaklah cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar darirumah sakit ini."
Pada tanggal 18 Juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal huruf, menandatanganisuratketerangan pelepasan perawatan. Anak yang berumurdelapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan denganpemakamannya sendiri. Setelah pulang ke rumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidakpernah memiliki permintaan, hari itu meminta dua permohonan kepada papanya. Diaingin memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan berkata kepada papanya: "Setelahsaya tidak ada, kalau papa merindukan saya lihatlah foto ini." Hari kedua,papanyamenyuruh seseorang menemani Yu Yuan pergi ke kota dan membeli baju baru. YuYuan sendirilah yang memilih baju yang dibelinya. Bibinya memilihkan saturok yang berwarna putih dengan corak bintik-bintik merah. Begitu mencobadan tidak rela melepaskannya. Kemudian mereka bertiga tiba di sebuahstudio foto. Yu Yuan kemudian memakai baju barunya dengan pose secantikmungkin berjuang untuk tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, padaakhirnya juga tidak bisa menahan air matanya yang mengalir keluar.
Jalan hidup itu ditulis dengan apik dan mengalir. Setiap orang membaca,setiap itu pula hatinya tergugah dan menangis. Maka jadilah gerakan pengalangandana secara massal. Bantuan mengalir begitu deras dari seluruh dunia kendatisudah diumumkan penggalangan sudah dihentikan. Dana pun telah tersedia dan paradokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan.
Ada seorangteman di-email bahkan menulis: "Yu Yuan anakku yang tercintasaya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Sayamendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besardan sehat. Yu Yuan anakku tercinta."
Pada tanggal 21 Juni akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudahterkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untukterus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan dia sangatmenderita di dalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan kemudianberbaring di ranjang untuk diinfus. Ketegaran anak kecil ini membuat semuaorang kagum. Dokter yang menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalananproses terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat. Pada permulaan terapiYu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan tidak pernah mengeluh. Pada saatpertama kali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntikditusukkan dari depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidakberteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu Yuan yang dari dari lahirsampai maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ibu. Pada saatdokter Shii Min menawarkan Yu Yuanuntuk menjadi anak perermpuannya. Air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.
Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggildengan sebutan Shii Mama. Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget,dan kemudian dengan tersenyum dan menjawab, "Anak yang baik". Semua orangmendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuhkembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak orangmenanyakan kabar Yu Yuan dari email.Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang menerobos sembilanpintu maut. Pernah mengalami pendarahan di pencernaan dan selalu selamat dari bencana.Sampai akhirnya darah putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semuaorang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.
Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah menakutkan,apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain. Fisik Yu Yuan jauhsangat lemah. Setelah melewati operasi tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah.
Pada tanggal 20 Agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan: "Tantekenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya? Tanya Yu Yuan kepadawartawan tersebut. Wartawan tersebut menjawab, karena mereka semua adalahorang yang baik hati". Yu Yuan kemudia berkata : "Tante saya juga maumenjadi orang yang baik hati". Wartawan itupun menjawab, "Kamu memangorang yang baik. Orang baik harus saling membantu agar bisa berubahmenjadi semakin baik". Yu Yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuahbuku, dan diberikan kepada Fu Yuan. "Tante ini adalah surat wasiat saya."
Fu yuan kaget, sekali membuka dan melihat surat tersebut ternyata Yu Yuan telahmengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri. Ini adalah seorang anak yangberumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuah kematian dan diatas ranjangmenulis tiga halaman surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, denganpembukaan, tante Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal tante Fu Yuan.
Dalam satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilansebutan singkat tante wartawan. Dibelakang ada enam belas sebutan dan iniadalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Tolong,.......Dan dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada orang-orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat kabar. "Sampai jumpa tante, kita berjumpalagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan inibisa dibagikan kepada sekolah saya. Dan katakan ini juga pada pemimpin palangmerah. Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepadaorang-orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh". Surat wasiat ini membuatFu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya.
Saya pernah datang, saya sangat patuh, demikianlah kata-kata yang keluar daribibir Yu Yuan. Pada tanggal 22 Agustus, karena pendarahan dipencernaan hampirsatu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untukbertahan hidup. Mula mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mieinstant dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan di pencernaan Yu Yuansemakin parah. Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan daruratdan memberi infus dan transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yangsangat hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis. Semua orang inginmembantu meringankan pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisa membantunya. YuYuan yang telah menderita karena penyakit tersebut  akhirnya meninggal dengan tenang. Semua orangtidak bisa menerima kenyataan ini melihat malaikat kecil yang cantik yang sucibagaikan air. Sungguh telah pergi ke dunia lain.
Di kecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergianYu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karanganbunga yang ditumpuk setinggi gunung.
Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis.Di depan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantarkepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa mama Yu Yuan yang tidak dikenal oleh YuYuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena leukemia danmelepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa mama dari berbagaidaerah yang diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan.
Di depan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Di atasbatu nisannya tertulis, "Aku pernah datang dan aku sangat patuh" (30 nov 1996-22 agus 2005). Dan di belakangnya terukir perjalanan singkat riwayat hidup YuYuan. Dua kalimat terakhir adalah di saat dia masih hidup telah menerimakehangatan dari dunia. Beristirahatlah gadis kecilku, nirwana akan menjadilebih ceria dengan adanya dirimu.
Tuan! Sungguh mengharukan dampak dari kerja seorang wartawan. Mengugah duniauntuk sebuah solidaritas. Hari ini seorang wakil rakyat di Negeri Bertuahmembuka celana dan memamerkan bokongnya untuk difoto. Dia kesal karenadiberitakan kasus smack down-nya dengan rekan sesama anggota DPRD KotaPekanbaru. Apakah sikapmu wahai penoreh tihta di lembaran berita? Hmmm...Eloknyasuruh dia membaca kisah ini Tuan! ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar