Rabu, 30 Mei 2012

Mahkota Moral Paling Beradab

on Monday, August 30, 2010 at 4:37pm ·
(TULISAN INI DISEBARLUASKAN HARIAN VOKAL, 31 AGUSTUS 2010)

Sebegitu parahkah moral sebagian petugas Imigrasi di negara ini? Selain terlibat kasus narkoba, konon kabarnya mereka juga bermental korup. Mempermainkan segala kewenangan yang ada demi meraup uang sebanyak-banyaknya. Habis itu pesta pora. Menghisap ganja dan kegiatan hedonis lainnya.
Bagaimana negara ini akan maju, bila petugasnya saja sudah sedemikian keroposnya. Penegak hukum, tapi melanggar hukum. Fungsi pengawas, namun nyatanya pagar makan tanaman. Musang berbulu ayam. Pejabat bermental penjahat. Bagaimana tak akan kacau, tongkat bawa rebah.
Kisah pejabat dengan lingkaran birokrat bermental buruk sedang menggerogoti republik ini. Sejarah mencatat, sesungguhnya bukan di sini saja pejabat amoral bercokol, Perancis juga pernah didera. Namun di sana, ada pahlawan yang tersohor dengan sebutan mahkota moral paling beradab.
Namanya Anne Robert Jacques Turgot (10 Mei 1727-18 Maret 1781). Milton Viortz dalam The Great Documents of Western Civilization (1965) mengabarkan bahwa Menteri Keuangan Prancis itu sebagai pejabat publik yang terpuruk di sudut gelap. Turgot ditelikung kartel politik sekaligus persetubuhan kolusi antara elite istana dan bangsawan yang juga bermental buruk.
"Saya akan ditakuti, malah dibenci, oleh hampir seluruh istana dan semua pencari muka," kata Turgot pada Mei 1776, setelah disingkirkannya Raja Louis XVI. "Mereka akan menyalahkan saya atas semua pemboikotan; mereka akan melukiskan saya sebagai orang yang keras, kaku, karena saya akan terpaksa memberikan saran kepada Pa-liik.i agar Paduka tidak memperkaya mereka yang Padukasayangi sekalipun, karena akan berarti mengorbankan penghidupan rakyat Paduka," ujarnya.
Konon, Turgot menulis takdir dengan percikan anggur yang memabukkan. Akan tetapi, ia dicatat sejarah dengan tinta cinta abadi. Para pun ziarah sejarah menempatkan Turgot sebagai pejuang moral, baik sebagai pejabat publik, ekonom, negarawan, maupun Menteri Keuangan Prancis.
Ini Indonesia Bung! Kata seorang kawan; ya…Semua orang tahu mental pejabat di Indonesia. Ya semua orang tahu bahwa negara ini adalah ladang tikus dan bajingan berdasi dan berduit. Wahai Fulan! Ketika bangsa membutuhkan para pemimpin yang bersih, punya integritas, mumpuni dalam melakukan pekerjaannya sebagai abdi bangsa, mereka justru memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi. Hmmm….! ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar