Rabu, 30 Mei 2012

Meniru Jenggot Utusan Langit

on Monday, April 5, 2010 at 10:41pm ·
(tulisan ini disebarluaskan harian vokal dan riauhariini.com)

Jenggot pembawa berkah. Berkah itu mendatangi Sameer Mehta, pengusaha dari Gujarat. Dia nekat mengubah desain jenggotnya menjadi beragam bentuk. Selama empat tahun, dia telah mengganti penampilan jenggotnya hingga 57 kali!
Kadang ia membentuk jenggotnya tampak seperti kalelawar, kadang pula ia mewarnainya menjadi tiga warna bendera untuk memperingati Hari Kemerdekaan, di saat yang lain ketika pemilu tiba ia mengubahnya menjadi simbol suara. Desain tetap yang ia pakai adalah pada saat Valentine: memasang gambar hati.
Ia terus bereksperimen sampai sang istri tak lagi risih. Sameer bahkan kini sering didaulat di jalan untuk berfoto bersama. Ia pun kian bangga. Cita-citanya kini tinggal masuk ke Guinness Book of Records: mengejar desain jenggot ke 100. Ada-ada saja.
Itu Sameer, namun lain pula jenggot utusan dari langit. Suatu masa, ketika Kisro (penguasa Persia) mengutus dua orang untuk menemui Rasulullah SAW dalam keadaan jenggot yang tercukur dan kumis yang lebat. Rasulullah tidak suka melihat keduanya. Beliau bertanya; ”Celaka kalian! Siapa yang memerintahkan kalian seperti ini?” Keduanya berkata, ”Tuan kami (yaitu Kisra) memerintahkan kami seperti ini.” Rasulullah bersabda: “Akan tetapi, Rabb-ku memerintahkanku untuk memelihara jenggotku dan menggunting kumisku.” (HR. Thabrani, Hasan. Dinukil dari Minal Hadin Nabawi I’faul Liha)
Setiap perintah menunjukkan suatu kewajiban. Sehingga memelihara jenggot yang tepat bukan hanya sekadar anjuran, namun suatu kewajiban. Di samping itu, maksud memelihara jenggot adalah untuk menyelisihi orang-orang musyrik dan Majusi serta perbuatan ini adalah fithroh manusia yang dilarang untuk diubah.
Diriwayatkan, Nabi SAW juga merapikan dan memotong ujung-ujungnya sehingga terlihat rapi sesuai dengan bentuk wajah dan performen tubuh. Nabi memperhatikan kebersihan jenggot dengan mencucinya, menyela-nyelanya dan menyisirnya.
Wahai Tuan dan Puan! Jelas dan terang benderang sekarang, dari begitu jamaknya orang berjenggot, ada karena mengejar dunia dan ada pula karena rindu akhirat. Lantas bagaimana dengan Anda? Apakah jenggot Anda jenggot utusan langit atau jenggot para pendunia yang menginginkan glamournya. Entahlah wahai Bujang! ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar