Rabu, 30 Mei 2012

Kita Mati Bersama Duhai Sayang

on Monday, August 9, 2010 at 3:38pm ·
(TULISAN INI DISEBARLUASKAN HARIAN VOKAL,10 AGUSTUS 2010)

Usai kubunuh istriku, aku melakukan harakiri. Kubunuh orang yang kusayangi, kuhabisi pula nyawa sendiri. Mati bersama dalam pembantaian dua tangan. Begitu alur yang ditempuh sepasang suami istri di Pelalawan.
Sesungguhnya hal yang sama pernah pula terjadi Jakarta Timur. Korbannya pemain sinetron Bajaj Bajuri dan Rahasia Ilahi, Leny Nura Ena (35). Dia tewas dibunuh suaminya sendiri, Hasanudin (37) beberapa waktu lalu. Seusai menghabisi nyawa istrinya, Hasanudin melakukan harakiri.
Pria itu menusuk perutnya dengan pisau dan memotong urat nadi tangan kirinya. Namun nyawa Hasanudin tertolong karena keburu ketahuan oleh anak dan tetangganya. Hasanudin cemburu karena istrinya selingkuh dengan seorang fotografer.
Kisah tragis tersebut diawali oleh kepergian Leny yang dikenal sebagai figuran di beberapa sinetron. Selama sepekan, ia tidak pulang ke rumah. Menurut pengakuan Hasanudin kepada polisi yang memeriksanya, ia sudah curiga istrinya menyeleweng. Oleh karena itu, dia berusaha menghubungi Leny. Istrinya mengaku dua kali bercinta dengan seorang fotografer. Inilah pangkal balanya.
Lain pula di India. Di sana terjadi bunuh diri massal 1.500 petani karena gagal panen. Mereka sudah menyerah dan terjerat utang dari renternir . Lantaran itu mereka nekat menghabisi hidupnya. Chattisgarh adalah tempat untuk mendapatkan makan karena chattisgarh adalah tempat untuk bercocok tanam yang sudah turun menurun dari kakek buyut mereka. Dan ini sangat tragis sekali mereka mengakhiri hidupnya juga di tempat chattisgrh, yang sehariannya mereka mendapatkan makan di tempat itu.
Karena tempat chattisgarh yang berada di india ini mengalami kekeringan yang melanda tempat itu dan juga mereka banyak hutang di mana-mana hingga di rinternir, karena tempat chattisgrh penduduknya juga banyak sekali yang miskin dan kekurangan makan akibat kekeringan air yang melanda tempat itu sudah hampir beberapa bulan yang lalu.
Dan tahun 2008 juga banyak yang mengakhiri hidupnya (bunuh diri) sekitar 125000 orang yang sudah tamat di tangannya sendiri dengan kasus yang sama . Bharatendu Prakash, dari Organic Farming Association of India mengatakan, "ini jalan satu-satunya untuk mengakhiri masalahnya denga renternir dengan bunuh diri, yang sudah di langsir oleh press TV.
Fulan oh Fulan! Harakiri samurai harakiri pula kita. Orang bunuh diri untuk sebuah kehormatan yang diyakini, kita tewas karena nafsu dan amarah. Dimakan cacing juga kita akhirnya Fulan! ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar