Selasa, 12 Juni 2012

Anakmu Bisa Gila Sayang!

(TULISAN INI DIPUBLIKASI HARIAN VOKAL 14 DESEMBER 2010)
Presiden AS, Barack Obama berhenti merokok. Orang nomor satu di negeri Wak Sam itu tak lagi jadi ahli hisap. Tak ada lagi asap menggepul dari mulut pria yang pernah bersekolah di Indonesia tersebut.
Seorang presiden negara adi daya, tentu mafhum benar dengan perkara dampak merokok. Dia tentu lebih paham lagi kalau merokok itu amat berbahaya bagi wanita hamil. Dia tak pernah hamil saja, begitu khawatir dengan bahaya rokok, apalagi dengan yang lagi hamil. Apa benar resikonya?
Penelitian empat universitas di Inggris menunjukkan, ibu hamil yang merokok selama masa kehamilannya berisiko membuat anak mereka terkena gejala gangguan jiwa seperti delusi dan halusinasi. Wanita yang mengisap 20 batang per hari dapat melahirkan anak dengan gejala kegilaan yang lebih besar. Menurut Stanley Zammit, seorang psikiatris di Universitas Farmasi Cardiff Inggris, semakin sering wanita hamil merokok maka gejala itu makin riskan untuk terjadi. Penelitian ini juga menemukan, gejala serupa dapat terjadi pada anak yang memiliki ibu peminum. Artinya, wanita hamil yang terbiasa mengkonsumsi alkohol 21 botol kemungkinan memiliki anak dengan gangguan jiwa. Meski demikian, Zammit dan peneliti lainnya masih menyangsikan hubungan antara rokok dan gejala kegilaan. Hingga kini mereka masih melakukan penelitian terhadap kandungan tembakau dan efeknya pada wanita hamil, juga anak yang dilahirkan. Terlepas dari kelanjutan penelitian, mencoba cara hidup sehat selama mengandung adalah tindakan benar. Selain menjaga kondisi janin tetap sehat, gaya hidup ini dapat memotivasi para ibu hamil lainnya untuk memberi kesempatan calon anak mereka tumbuh sehat.
“Mau anak sehat raga dan jiwa, istrimu Fulan jangan merokok,” kata seorang teman usai membaca berita Obama. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar