(TULISAN INI DISEBARLUASKAN HARIAN VOKAL, 19 JANUARI 2011)
Seekor
anjing digilas truk di Jalan Lintas Dumai-Pekanbaru. Mati di tempat
dengan kondisi mengenaskan. Fulan yang melihat, langsung sedih. “Anjing
adalah makhluk Tuhan yang memberikan kesetiaan persahabatan sampai
mati,” kata Fulan.
Fulan teringat dengan Greyfriars Bobby, seekor
anjing yang menjadi terkenal setelah tuannya meninggal. John Gray
meninggal pada 8 Februari 1858 di Edinburgh, Skotlandia, tidak
meninggalkan apa-apa kecuali seekor anjing kecil Skye terrier bernama
Bobby. Sehari setelah pemakaman, kurator melihat Bobby berbaring di
gundukan tanah segar. Dia segera mengusir anjing kecil itu, tapi
keesokan harinya ia kembali. Sekali lagi, kurator mengusirnya, tetapi
pada hari ketiga-meskipun dingin dan hujan-Bobby sudah kembali.
Akhirnya, kurator kasihan pada anjing miskin itu dan membiarkan dia
tinggal. Akhirnya ia kemudian dikenal sebagai Greyfriars Bobby, anjing
penjaga yang setia di mana majikannya dimakamkan.
Selama empat
belas tahun, Bobby tetap setia menjaga dan mengawasi makam pemiliknya,
ia jarang meninggalkan makam tuannya kecuali untuk mengambil makan siang
tepat pada pukul satu.
Ketika ia meninggal, ia dimakamkan persis
di gerbang di Greyfriars Kirkyard. Di batu nisannya tertulis,
"Greyfriars Bobby - meninggal 14 Januari 1872 - berusia 16 tahun -
Biarlah kesetiaan dan pengabdian menjadi pelajaran bagi kita semua."
Greyfriars
Bobby telah pergi selamanya, tetapi dia tidak dilupakan. Tak lama
setelah kematiannya, sebuah patung dibangun untuk menghormatinya. Kisah
anjing ini muncul dalam versi fiksi yang diterbitkan dalam sebuah buku
berjudul Greyfriars Bobby oleh Eleanor Atkinson. Pada tahun 1961, buku
itu dibuat menjadi sebuah film berjudul Greyfriars Bobby: The True Story
of a Dog. Film lain yang dirilis pada tahun 2006 berjudul The
Adventures of Greyfriars Bobby dan dibintangi oleh Oliver Golding dan
Christopher Lee. Anjing memiliki watak jujur, cerdas, dan terus terang.
Ia punya rasa kesetiaan yang dalam pada pemiliknya, dan ini tidak bisa
tergoyahkan sampai kapan pun. Anjing selalu mengutamakan kepentingan
tuannya daripada kepentingannya sendiri. Ia akan bersikukuh pada orang
yang dikasihinya.
Tidak semua anjing suka berkelahi. Mereka lebih
tepat disebut sebagai tipe yang berpikiran awas. Seumpama anjing
memutuskan untuk membela sesuatu yang dinilainya benar, ia akan muncul
sebagai pemenang. Umumnya, anjing menyukai hidup sederhana. Ia melihat
sesuatu di balik motif orang yang dikenalnya. Ia mendengarkan kata-kata
dengan kacamatanya yang obyektif. Barangkali kalau dikatakan anak anjing
biasanya disayangi dan menggemaskan, apalagi mereka juga lincah dan
ceria. Dalam usia muda, anak anjing sudah mampu "mencium" mana orang
yang baik dan mana orang yang jahat.
Orang yang menyayangi anjing
biasanya memiliki kasih sayang yang sangat kuat dengan peliharaannya.
Survey menunjukkan orang yang menyukai anjing, biasanya juga menyenangi
kucing, meski kadang ada perbedaan yang mendasar tentang masing-masing
alasannya. Mereka yang penyayang anjing cenderung lebih mantap dalam
setiap mengambil keputusan. Ia suka berterus terang, mau berkorban demi
pasangan hidupnya atau orang yang dekatnya. Sikapnya terbuka. Namun,
kekurangannya adalah suka keluar rumah. Ini bisa dilihat dari
kebiasannya suka mengajak jalan-jalan anjingnya saat sore atau pagi
hari, ya, mungkin sambil berolah raga.
Tuan pernah dengar? Si
pemilik Great Dane, nama seekor anjing) di Inggris ini rela mengeluarkan
uang sebesar US$ 380.000, sekitar 4 miliar rupiah hanya untuk membuat
rumah yang nyaman untuk anjing peliharaannya tersebut.
Rumah itu
selain disain dan ukurannya yang luas serta terdiri dari 2 kamar tidur,
rumahnya juga dilengkapi dengan berbagai gadget seperti TV Plasma ukuran
52 inch yang menayangkan film kesayangan si anjing, spa, sound system,
tempat minum (dispenser) otomatis lengkap dengan filter untuk menjaga si
anjing tidak minum air yang tidak sehat, tempat tidur dengan jendela
yang besar serta webcam untuk mengontrol keberadaan si anjing kesayangan
tersebut.
Di depan rumah juga dipasang alat pemindai mata (retina
scan) khusus untuk anjing supaya anjing lainnya tidak bisa masuk ke
rumah ini.
Luas rumah anjing ini sendiri mengambil sekitar 1/4
lahan dari rumah sang majikan. Bahkan sang arsitek yang membangun rumah
anjing ini mengatakan bahwa inilah pertama kami mereka membuat rumah
anjing mewah seperti ini.
Jika naluri kasih sayang sudah berkata, apapun dilakukan. Begitulah eksistensi anjing Tuan! ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar