Rabu, 13 Juni 2012

Cinta tanpa Syarat Seekor Anjing

(TULISAN INI DISEBARLUASKAN HARIAN VOKAL, 19 JANUARI 2011)
Seekor anjing digilas truk di Jalan Lintas Dumai-Pekanbaru. Mati di tempat dengan kondisi mengenaskan. Fulan yang melihat, langsung sedih. “Anjing adalah makhluk Tuhan yang memberikan kesetiaan persahabatan sampai mati,” kata Fulan.
Fulan teringat dengan Greyfriars Bobby, seekor anjing yang menjadi terkenal setelah tuannya meninggal. John Gray meninggal pada 8 Februari 1858 di Edinburgh, Skotlandia, tidak meninggalkan apa-apa kecuali seekor anjing kecil Skye terrier bernama Bobby. Sehari setelah pemakaman, kurator melihat Bobby berbaring di gundukan tanah segar. Dia segera mengusir anjing kecil itu, tapi keesokan harinya ia kembali. Sekali lagi, kurator mengusirnya, tetapi pada hari ketiga-meskipun dingin dan hujan-Bobby sudah kembali. Akhirnya, kurator kasihan pada anjing miskin itu dan membiarkan dia tinggal. Akhirnya ia kemudian dikenal sebagai Greyfriars Bobby, anjing penjaga yang setia di mana majikannya dimakamkan.
Selama empat belas tahun, Bobby tetap setia menjaga dan mengawasi makam pemiliknya, ia jarang meninggalkan makam tuannya kecuali untuk mengambil makan siang tepat pada pukul satu.
Ketika ia meninggal, ia dimakamkan persis di gerbang di Greyfriars Kirkyard.  Di batu nisannya tertulis, "Greyfriars Bobby - meninggal 14 Januari 1872 - berusia 16 tahun - Biarlah kesetiaan dan pengabdian menjadi pelajaran bagi kita semua."
Greyfriars Bobby telah pergi selamanya, tetapi dia tidak dilupakan. Tak lama setelah kematiannya, sebuah patung dibangun untuk menghormatinya. Kisah anjing ini muncul dalam versi fiksi  yang diterbitkan dalam sebuah buku berjudul Greyfriars Bobby oleh Eleanor Atkinson. Pada tahun 1961, buku itu dibuat menjadi sebuah film berjudul Greyfriars Bobby: The True Story of a Dog. Film lain yang dirilis pada tahun 2006 berjudul The Adventures of Greyfriars Bobby dan dibintangi oleh Oliver Golding dan Christopher Lee.  Anjing memiliki watak jujur, cerdas, dan terus terang. Ia punya rasa kesetiaan yang dalam pada pemiliknya, dan ini tidak bisa tergoyahkan sampai kapan pun. Anjing selalu mengutamakan kepentingan tuannya daripada kepentingannya sendiri. Ia akan bersikukuh pada orang yang dikasihinya.
Tidak semua anjing suka berkelahi. Mereka lebih tepat disebut sebagai tipe yang berpikiran awas. Seumpama anjing memutuskan untuk membela sesuatu yang dinilainya benar, ia akan muncul sebagai pemenang. Umumnya, anjing menyukai hidup sederhana. Ia melihat sesuatu di balik motif orang yang dikenalnya. Ia mendengarkan kata-kata dengan kacamatanya yang obyektif. Barangkali kalau dikatakan anak anjing biasanya disayangi dan menggemaskan, apalagi mereka juga lincah dan ceria. Dalam usia muda, anak anjing sudah mampu "mencium" mana orang yang baik dan mana orang yang jahat.
Orang yang menyayangi anjing biasanya memiliki kasih sayang yang sangat kuat dengan peliharaannya. Survey menunjukkan orang yang menyukai anjing, biasanya juga menyenangi kucing, meski kadang ada perbedaan yang mendasar tentang masing-masing alasannya. Mereka yang penyayang anjing cenderung lebih mantap dalam setiap mengambil keputusan. Ia suka berterus terang, mau berkorban demi pasangan hidupnya atau orang yang dekatnya. Sikapnya terbuka. Namun, kekurangannya adalah suka keluar rumah. Ini bisa dilihat dari kebiasannya suka mengajak jalan-jalan anjingnya saat sore atau pagi hari, ya, mungkin sambil berolah raga.
Tuan pernah dengar? Si pemilik Great Dane, nama seekor anjing) di Inggris ini rela mengeluarkan uang sebesar US$ 380.000, sekitar 4 miliar rupiah hanya untuk membuat rumah yang nyaman untuk anjing peliharaannya tersebut.
Rumah itu selain disain dan ukurannya yang luas serta terdiri dari 2 kamar tidur, rumahnya juga dilengkapi dengan berbagai gadget seperti TV Plasma ukuran 52 inch yang menayangkan film kesayangan si anjing, spa, sound system, tempat minum (dispenser) otomatis lengkap dengan filter untuk menjaga si anjing tidak minum air yang tidak sehat, tempat tidur dengan jendela yang besar serta webcam untuk mengontrol keberadaan si anjing kesayangan tersebut.
Di depan rumah juga dipasang alat pemindai mata (retina scan) khusus untuk anjing supaya anjing lainnya tidak bisa masuk ke rumah ini.
Luas rumah anjing ini sendiri mengambil sekitar 1/4 lahan dari rumah sang majikan. Bahkan sang arsitek yang membangun rumah anjing ini mengatakan bahwa inilah pertama kami mereka membuat rumah anjing mewah seperti ini.
Jika naluri kasih sayang sudah berkata, apapun dilakukan. Begitulah eksistensi anjing Tuan! ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar