(TULISAN INI DISEBARLUASKAN HARIAN PAGI VOKAL, 7 MEI 2011)
Di kedai-kedai kopi terdengar celoteh warga, bahwa Pemerintah Kabupaten Bengkalis sibuk mengurus lobang berjalan. Sementara jalan berlobang dibiarkan. Setiap sebentar wanita nakal dirazia.
Manakala tertangkap dikasih ganjaran. Jika pada razia berikutnya tertangkap lagi, alamat keras dan berat hukuman yang dijatuhkan. Itu saja kerja Pemerintah setempat lewat Satpol PP.
Karena sibuk mengurus lobang berjalan, jalan berlobang terlupakan. Jika Tuan tak percaya, kunjungilah Kabupaten Bengkalis. Hanya sedikit jalannya yang mulus. Selebihnya jalan kubangan kerbau dan berbahaya untuk ditempuh.
Entahlah kawan! Pola penanganan penyakit masyarakat di sana hanya bersifat sporadis. Tidak total dan menyentuh akar masalah. Kalau begitu, kita layak mengingat kisah Syekh Isa al-Hatani. Suatu ketika beliau bertemu dengan wanita pelacur. Berkatalah ia pada si wanita itu, “Nanti malam aku akan mendatangimu.”
Mendengar itu, hati wanita berbunga-bunga, lalu ia pun bersolek. Seusai
shalat Isya, Syekh Isa menepati janjinya, ia mendatangi wanita itu, lalu
masuk ke kamarnya. Kemudian ia melakukan shalat dua rakaat, setelah itu ia
keluar lagi. “Mengapa anda keluar?” tanya si pelacur. Yang aku kehendaki
Insya Allah berhasil,” jawab Syekh Isa. Lalu terjadilah sesuatu yang
menggetarkan hati, si pelacur itu kemudian mengikuti Syekh Isa dan bertobat
di tangannya. Kemudian Syekh Isa menikahkannya dengan salah seorang
muridnya. Ia berkata pada para santrinya, “Kalian semua adakanlah pesta
walimah! Hidangannya bubur, dan jangan ada lauk juga yang lainnya!”
Mereka pun melakukan apa yang diperintahkan. Kabar pernikahan si pelacur
itu sampai pula ke telinga penguasa. Ternyata si penguasa kenal dekat
dengan pelacur. Maka si penguasa mengirim dua botol minuman keras, dan
dia pun berpesan pada utusannya, “Katakan pada Syekh Isa, apa yang ia
lakukan telah sampai beritanya padaku, dan aku turut bergembira. Maka
terimalah makanan ini sebagai lauk!” Syekh Isa berkata pada utusan tadi,
“Kamu terlambat.” Syekh Isa lalu mengambil salah satu botol minuman
keras tadi, lalu mengocoknya, dan menuangkanya. Ternyata dari botol itu
keluarlah madu. Kemudian ia mengambil botol yang satunya lagi, lalu
mengocoknya, dan menuangkannya, dan ternyata isinya adalah minyak
samin.” Silakan duduk dan makanlah bersamaku,” kata Syekh Isa pada
utusan. Utusan pun duduk dan makan bersamanya, ia merasa makanan tadi
sangat lezat dan tiada duanya. Ketika ia akan menghadap sang penguasa, ia
menceritakan semua yang ia alami. Kemudian si penguasa mendatangi Syekh
Isa untuk membuktikan apa yang dikatakan utusannya itu. Lalu ia mencicipi
makanan tersebut, maka ia merasa takjub. Kemudian ia meminta maaf
kepada Syekh Isa, lalu ia pun bertaubat di tangannya dengan taubat yang
sesungguhnya dengan sebab keberkahan Syekh Isa.
Adakah yang melakukan penyelesaian dengan pola ini wahai Tuan! ***
Di kedai-kedai kopi terdengar celoteh warga, bahwa Pemerintah Kabupaten Bengkalis sibuk mengurus lobang berjalan. Sementara jalan berlobang dibiarkan. Setiap sebentar wanita nakal dirazia.
Manakala tertangkap dikasih ganjaran. Jika pada razia berikutnya tertangkap lagi, alamat keras dan berat hukuman yang dijatuhkan. Itu saja kerja Pemerintah setempat lewat Satpol PP.
Karena sibuk mengurus lobang berjalan, jalan berlobang terlupakan. Jika Tuan tak percaya, kunjungilah Kabupaten Bengkalis. Hanya sedikit jalannya yang mulus. Selebihnya jalan kubangan kerbau dan berbahaya untuk ditempuh.
Entahlah kawan! Pola penanganan penyakit masyarakat di sana hanya bersifat sporadis. Tidak total dan menyentuh akar masalah. Kalau begitu, kita layak mengingat kisah Syekh Isa al-Hatani. Suatu ketika beliau bertemu dengan wanita pelacur. Berkatalah ia pada si wanita itu, “Nanti malam aku akan mendatangimu.”
Mendengar itu, hati wanita berbunga-bunga, lalu ia pun bersolek. Seusai
shalat Isya, Syekh Isa menepati janjinya, ia mendatangi wanita itu, lalu
masuk ke kamarnya. Kemudian ia melakukan shalat dua rakaat, setelah itu ia
keluar lagi. “Mengapa anda keluar?” tanya si pelacur. Yang aku kehendaki
Insya Allah berhasil,” jawab Syekh Isa. Lalu terjadilah sesuatu yang
menggetarkan hati, si pelacur itu kemudian mengikuti Syekh Isa dan bertobat
di tangannya. Kemudian Syekh Isa menikahkannya dengan salah seorang
muridnya. Ia berkata pada para santrinya, “Kalian semua adakanlah pesta
walimah! Hidangannya bubur, dan jangan ada lauk juga yang lainnya!”
Mereka pun melakukan apa yang diperintahkan. Kabar pernikahan si pelacur
itu sampai pula ke telinga penguasa. Ternyata si penguasa kenal dekat
dengan pelacur. Maka si penguasa mengirim dua botol minuman keras, dan
dia pun berpesan pada utusannya, “Katakan pada Syekh Isa, apa yang ia
lakukan telah sampai beritanya padaku, dan aku turut bergembira. Maka
terimalah makanan ini sebagai lauk!” Syekh Isa berkata pada utusan tadi,
“Kamu terlambat.” Syekh Isa lalu mengambil salah satu botol minuman
keras tadi, lalu mengocoknya, dan menuangkanya. Ternyata dari botol itu
keluarlah madu. Kemudian ia mengambil botol yang satunya lagi, lalu
mengocoknya, dan menuangkannya, dan ternyata isinya adalah minyak
samin.” Silakan duduk dan makanlah bersamaku,” kata Syekh Isa pada
utusan. Utusan pun duduk dan makan bersamanya, ia merasa makanan tadi
sangat lezat dan tiada duanya. Ketika ia akan menghadap sang penguasa, ia
menceritakan semua yang ia alami. Kemudian si penguasa mendatangi Syekh
Isa untuk membuktikan apa yang dikatakan utusannya itu. Lalu ia mencicipi
makanan tersebut, maka ia merasa takjub. Kemudian ia meminta maaf
kepada Syekh Isa, lalu ia pun bertaubat di tangannya dengan taubat yang
sesungguhnya dengan sebab keberkahan Syekh Isa.
Adakah yang melakukan penyelesaian dengan pola ini wahai Tuan! ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar