Rabu, 13 Juni 2012

Pergilah ke Neraka

(TULISAN INI DISEBARLUASKAN HARIAN VOKAL, 20 JANUARI 2011)
Ini kisah pemimpin Tuan! Di daerah ini ada kepala daerah yang meradang ketika ada yang bilang dia koruptor. Dia tak senang kata-kata itu disematkan pada dirinya. Dia memajukan daerah, masa dikatakan maling uang rakyat.
Dimana-mana dia menyampaikan ketidaksenangan tersebut. Tak enak hati diumbarnya setiap ada momen. Apakah sang kepala daerah itu bersih? Apakah dia memang tidak seorang koruptor? Apakah tidak memang sebersih malaikat? Entahlah Bujang!
Tapi menurut hukum alam; siapa yang berkotek, itu yang bertelur. Itu kodrat kehidupan ayam. Kecuali ayam jantan. Kendati dia yang bukan bertelur, namun berkontribusi terhadap adanya telur tersebut.
Alih-alih usaha membersihkan diri, Fulan jadi ingat dengan kisah pemimpin yang awalnya disanjung rakyat, namun sayangnya, ujung-ujungnya malah dihukum mati oleh rakyat sendiri.
Ingat dengan nama Nicolae Ceausescu? Sampai menjelang kematiannya Ceausescu memegang jabatan sebagai Kepala Negara dan kepemerintahan, Ketua partai Komunis Rumania, Ketua Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial, Ketua Front Demokrasi Sosialis serta Kepala Angkatan Bersenjata. Awal pertengahan 1960, Ceausescu membuat kebijakan untuk menambah populasi penduduk Rumania
denga cara melarang kontrasepsi dan pendidikan seks, pasangan yg tidak mempunyai anak akan dikenai pajak yg tinggi. Ceausescu juga mengatur Dewan Keamanan dalam Negeri agar para agennya dapat bebas menahan, menginterogasi dan menyiksa setiap orang yg dianggap menentang. Dia juga sangat membatasi dan mengontrol media bahkan warga tidak boleh mempunyai mesin tik tanpa izin.
Ceausescu juga menempatkan putranya, istri dan saudara-saudaranya dalam posisi strategis dalam pemerintahan. Pada akhir 80-an Rumania mengalami krisis ekonomi akibat kebijakan-kebijakan yang kacau, hutang mencapai 10 milliar US, lalu ia menerapkan kebijakan pengetatan, hampir semua produksi Rumania diekspor termasuk bahan makanan, BBM dan berbagai kebutuhan dasar. Rakyat kelaparan hampir 15 ribu warga meninggal setiap tahun karena kebijakan ini. Desember 1988 rakyat mulai berdemo dan dijawab oleh Ceausescu di kota Timisoara
dengan tembakan, 4000 orang tewas.
Angkatan bersenjata mulai memihak rakyat, menyadari keadaan genting Ceausescu dan isrtrinya kabur dengan helikopter setelah sempat menembak mati Menteri Pertahanannya, Jenderal Vasile Milea yang menolak untuk menembak demonstran. Akhirya Ceausescu ditangkap bersama isterinya, mereka diadili dan divonis mati. Keduanya ditembak di kepala dengan salah satu senapan paling legendaris di dunia yaitu AK-47.”Pergilah ke Neraka,” adalah ucapan terakhir istri Ceausescu pada para eksekutor.
Riwayat pemimpin memang tak selalu bermuara indah. Semoga Tuan pemimpin kita ini tak begitu Fulan! ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar