(TULISAN INI DISEBARLUASKAN HARIAN PAGI VOKAL, 4 MEI 2011)
Semuanya
karena uang Tuan! Kalau bukan lantaran uang, manakala NII KW 9
terkenal. Tak mungkin gerakan bawah tanah itu menghebohkan. Karena satu
doktrinnya adalah mencari uang demi organisasi.
Bila dibaca
sejumlah catatan di FBI, banyak kasus bermotif uang. Simaklah kisah Dan
Cooper. Pada tanggal 24 November 1971, seorang pria kurus berambut gelap
membayar $20 di bandara Portland, Oregon, untuk membeli tiket satu arah
ke Washington. Dengan jas berwarna gelap, dasi yang dijepit, kaca mata
hitam dan penampilan yang sopan, tidak ada yang menyangka bahwa pria ini
akan melakukan satu kejahatan yang paling misterius dalam sejarah FBI.
Pria
itu bernama Dan Cooper. Ia berjalan dengan santai memasuki pesawat
Boeing 727 milik maskapai Northwest Airlines dan duduk di kursi 18C.
Beberapa menit setelah pesawat take off, Cooper memanggil pramugari
bernama Florence Schaffner yang sedang duduk di dekatnya dan menyerahkan
sebuah catatan kecil yang terlipat.
Ms Schaffner mengira Cooper
hanya pria iseng lainnya yang berusaha memberikan nomor teleponnya. Jadi
ia menerima catatan tersebut dan langsung menyimpannya ke saku tanpa
melihat isinya.
"Nona, sebaiknya engkau membaca isi catatan itu. Aku membawa bom." Bisik Cooper kepada Ms Schaffner.
Ms
Schaffner tidak mempercayai Cooper begitu saja. Tapi ia segera membuka
catatan itu dan membaca tulisan yang tertera disitu. "Aku membawa bom di
dalam koperku. Aku akan menggunakannya jika dibutuhkan. Pesawat ini
telah dibajak."
Dalam catatan Cooper juga tertulis kalau ia
menginginkan uang sebanyak $200.000 dalam pecahan $20 dan dua parasut
utama beserta dua parasut cadangannya dikirim ke pesawat ketika mendarat
di bandara Seattle-Tacoma, Washington.
Pilot William Scott yang
menerima catatan itu dari Ms Schaffner kemudian segera menghubungi pusat
pengendali udara di Seattle yang kemudian segera meneruskan pesan itu
ke polisi dan FBI.
FBI lalu meminta para kru pesawat menuruti keinginan sang pembajak hingga apa yang diinginkannya tersedia.
Sementara itu Cooper duduk dengan tenang di dalam pesawat sambil menikmati Bourbon dan Soda.
Pada
pukul 17:24, kru pesawat diberitahu bahwa permintaan Cooper telah
dipenuhi. Ketika pesawat mendarat di bandara Seattle-Tacoma, Cooper
segera memerintahkan pilot Scott untuk memarkir pesawat di tempat sepi
di bandara dan mematikan semua lampu.
Seorang kru pesawat kemudian
diperintahkan untuk mengambil uang beserta parasut dari tangan FBI.
Setelah uang dan parasut sampai ke tangan Cooper, seluruh 36 penumpang
dan pramugari Schaffner dilepaskan. Hanya empat orang kru pesawat yang
sekarang ada bersamanya.
Hingga saat itu, para petugas FBI masih tidak mengerti mengapa Cooper meminta parasut.
Pada
pukul 19:40, ketika pesawat telah diiisi kembali dengan bahan bakar,
Cooper memerintahkan pilot untuk menerbangkan pesawat menuju bandara
Reno. Disana pesawat kembali diisi dengan bahan bakar.
Lalu Cooper
memerintahkan pilot untuk menerbangkan pesawat ke Mexico dengan
kecepatan 170 knots dengan ketinggian dibawah 10.000 kaki. Pada saat itu
juga otoritas terkait telah memerintahkan dua pesawat tempur mengikuti
pesawat yang dibajak.
Dan di atas pesawat dalam perjalanan menuju Mexico inilah legenda Cooper dimulai.
Tidak
lama setelah take off, Cooper menyuruh semua kru untuk masuk ke kokpit
pesawat sedangkan ia mengikat parasut ke tubuhnya dan berjalan menuju
buritan pesawat.
Di dalam kokpit, para kru melihat lampu indikator
menyala dan tekanan udara berubah dengan drastis. Tepat pada pukul
20:13, mereka merasakan pintu di buritan pesawat bersuara dengan keras.
Seseorang sepertinya telah membukanya!
Pilot Scott lalu berteriak lewat mikrofon, "Apakah engkau membutuhkan sesuatu ?"
"Tidak !" Kata Cooper.
Itu
adalah kata terakhirnya yang didengar oleh para kru. Cuaca di luar
pesawat saat itu hujan lebat. Dua jam setelah peristiwa itu, pesawat itu
mendarat kembali di bandara Reno dengan kondisi pintu buritan terbuka.
Para
agen FBI dan polisi lokal segera mengepung dan menyerbu masuk serta
memeriksa semua sudut pesawat. Mereka menemukan sisa dua parasut,
puntung rokok, sepotong dasi hitam dengan penjepitnya. Mereka tidak
menemukan Cooper, koper berisi uang dan dua parasut lainnya.
Para
agen FBI berkesimpulan bahwa Cooper telah terjun dari pesawat. Namun
para pilot pesawat tempur yang mengikuti pesawat itu mengaku tidak
melihat adanya seseorang yang terjun dari pintu buritan. Tapi mereka
juga mengakui bahwa cuaca yang gelap dan hujan lebat mungkin telah
membuat pandangan mereka menjadi terbatas.
Pencarian terhadap
Cooper terus dilakukan pada tahun 1971 hingga tahun 1972. Namun usaha
itu sia-sia. Cooper menghilang seperti ditelan bumi.
Lalu FBI
mulai memfokuskan perhatiannya pada uang tebusan. Pecahan $20 yang
diberikan kepada Cooper adalah uang yang dicetak pada tahun 1969 dengan
nomor seri berawalan "L". FBI mengirim peringatan mengenai ini kepada
seluruh institusi keuangan di Amerika. Namun usaha ini juga sia-sia. Ini
mengindikasikan uang itu mungkin belum masuk ke pasaran.
Pada
tahun 1978, tujuh tahun setelah Cooper menghilang, seorang pemburu
menemukan sebuah plakat yang berisi instruksi bagaimana menurunkan pintu
buritan pesawat Boeing 727 di lokasi yang berjarak hanya beberapa menit
penerbangan dari lokasi pendaratan Cooper.
Lalu, pada tahun 1980,
jejak yang mulai mendingin kembali menghangat setelah seorang anak
laki-laki bernama Brian Ingram menemukan uang sejumlah $5.880 dalam
bentuk pecahan $20 yang telah hancur di sungai Columbia. FBI menemukan
nomor seri uang tersebut sama dengan yang telah diserahkan ke Cooper.
Apakah
ini berarti Cooper tenggelam di sungai Columbia? Ataukah seikat uang
itu hanya terlepas dari ransel Cooper? Pertanyaan-pertanyaan ini
sepertinya tidak pernah mendapat jawaban yang pasti.
Menurut hasil
profiling FBI, Cooper mungkin adalah seseorang yang mengenal wilayah
Seattle dengan baik, pernah berdinas di angkatan udara dan memiliki
pengalaman dalam hal terjun payung.
Pada tanggal 31 Desember 2007,
36 tahun setelah pembajakan yang terkenal itu, FBI kembali merilis
sketsa wajah Cooper, kali ini disertai dengan gambaran apabila ia
bertambah tua.
Dalam press release, FBI juga mengatakan bahwa
mereka percaya Cooper tidak berhasil selamat dalam penerjunan itu, tapi
mereka tetap ingin mengetahui identitasnya.
Fakta bahwa FBI
merilis kembali sketsa wajah Cooper setelah 36 tahun menunjukkan bahwa
mereka tidak mau menyerah untuk membongkar kasus ini.
Keterangan
resmi dari FBI baru-baru ini menemukan bahwa nama Dan Cooper ternyata
berasal dari sebuah karakter komik terbitan Perancis tahun 1960. Jadi
nama Cooper mungkin memang bukan nama asli.
Dalam perjalanan
penyelidikan kasus ini, FBI menyusun daftar tersangka yang mencapai
hingga 1.000 orang. Dari 1.000 tersangka tersebut, ada tiga orang yang
mungkin paling menarik perhatian. Yaitu Richard McCoy Jr, Duane L Weber
dan Kenneth P Christiansen.
Tidak berapa lama setelah kasus
Cooper, pada tanggal 7 April 1972, seorang pria bernama Richard McCoy Jr
naik ke pesawat milik maskapai United Airlines di Denver dan
menyerahkan catatan kepada pramugari yang berisi permintaan uang
sejumlah $500.000 beserta empat parasut. Luar biasanya, Ia berhasil
lolos dengan cara yang sama seperti Cooper, terjun dari pintu buritan
pesawat.
McCoy berhasil ditangkap dua hari kemudian setelah
seorang temannya melaporkannya dan ia dihukum penjara selama 45 tahun.
Pada Agustus 1974, McCoy ditembak mati setelah mencoba melarikan diri
dari penjara.
Setelah peristiwa McCoy, mantan agen FBI bernama
Russel Calame menerbitkan sebuah buku yang menyatakan bahwa DB Cooper
dan McCoy adalah pria yang sama. Dalam buku itu disebutkan bahwa metode
yang digunakan oleh McCoy sama persis dengan Cooper.
Namun teori
ini dibantah karena bisa saja McCoy hanya meniru apa yang dilakukan oleh
Cooper. Lagipula wajahnya tidak sesuai dengan deskripsi para saksi.
Lalu
pada tahun 2000, sebuah artikel di US News menyebutkan bahwa seorang
janda bernama Jo Weber mengaku bahwa sesaat sebelum meninggal, suaminya
Duane L Weber mengaku bahwa ia adalah Dan Cooper.
Jo yang curiga
lalu menyelidiki latar belakangnya dan menemukan kesamaan-kesamaan yang
menakjubkan dengan Cooper. Selain itu Duane pernah mengakui kalau cedera
lutut yang dimilikinya adalah akibat terjun dari pesawat.
Jo
bercerita bahwa pada tahun 1979 ketika sedang berkunjung ke sungai
Columbia, Duane berjalan di tepi sungai sendirian seperti sedang
mengenang sesuatu.
Lalu Jo juga menemukan tulisan tangan Cooper yang diberikan pada Ms Schaffer persis dengan tulisan tangan suaminya.
Ia
lalu menceritakan hasil penemuannya kepada mantan kepala FBI bernama
Himmelsbach yang menyelidiki kasus Cooper. Himmelsbach setuju kalau
kedua orang itu memiliki banyak kesamaan.
Namun penyelidikan
terhadap Duane Weber dihentikan karena FBI menemukan bahwa DNA dan sidik
jari Duane tidak sama dengan sidik jari yang ditemukan di pesawat.
Pada
29 Oktober 2007, New York Magazine merilis sebuah artikel yang
menyebutkan bahwa seorang pria bernama Kenneth P Christiansen telah
diidentifikasi sebagai DB Cooper oleh sebuah biro penyelidik swasta.
Artikel
ini juga menyebut bahwa Kenneth adalah mantan penerjun payung militer,
mantan karyawan penerbangan, tinggal di Washington dekat dengan lokasi
pembajakan dan kenal dengan karakteristik wilayah lokal dengan baik.
Yang
paling mencurigakan adalah ia membeli sebuah properti satu tahun
setelah pembajakan. Ia juga suka minum bourbon dan merokok. Dan yang
pasti, wajahnya sangat mirip dengan sketsa wajah Cooper. Namun FBI
kemudian menolak teori ini karena tinggi badan, berat badan dan warna
matanya tidak sesuai dengan deskripsi para saksi.
Ini perbandingan
foto Kenneth Christiansen dengan DB Cooper. Lihat persamaan yang
menakjubkan diantara kedua wajah ini, terutama hidung, rambut, dahi dan
telinga.
Setelah McCoy, Weber dan Christiansen tidak lagi mendapat
perhatian, Pada tahun 2008, seorang pengacara dari Washington bernama
Galen Cook muncul dengan teori yang luar biasa. Menurutnya DB Cooper
adalah seorang pria dari San Diego bernama William Pratt Gosset.
Cook
percaya bahwa uang tebusan yang diambil Cooper tersimpan di safe
deposit Box di Vancouver atas nama William Gosset yang meninggal tahun
2003. Pengacara itu juga menyebut bahwa sketsa yang dirilis oleh FBI
sesuai dengan wajah William Gosset.
Menurut Cook, Gosset pernah
mengatakan kepada tiga anaknya bahwa ia adalah DB Cooper sambil
menunjukkan sebuah kunci safe deposit box. Gosset juga pernah mengaku
kepada seorang pensiunan hakim di Salt Lake City bahwa ia adalah DB
Cooper.
Hakim itu ingat saat ketika Gosset bercerita kepadanya :
"Pada
tahun 1977, Gosset berjalan masuk ke kantorku dan menutup pintunya. Ia
mengatakan bahwa ia mungkin sedang berada dalam kesulitan karena telah
membajak sebuah pesawat dari Portland ke Seattle beberapa tahun yang
lalu dan tanpa sengaja telah meninggalkan sidik jarinya di situ."
"Ia
mengatakan bahwa ia adalah DB Cooper. Aku segera mengatakan kepadanya
untuk menutup mulut dan jangan melakukan sesuatu yang bodoh dan tidak
lagi menyinggung masalah itu."
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari FBI mengenai William Gosset.
Sampai
sekarang, memang Cooper masih belum ditemukan. Entahkah masih hidup
atau sudah meninggal. Tapi peristiwa Cooper paling tidak telah
merevolusi industri penerbangan di Amerika.
Alat pendeteksi logam
ditambahkan di banyak bandara. Beberapa peraturan baru ditambahkan.
Bahkan satu tahun setelah peristiwa Cooper, semua pesawat Boeing 727
diwajibkan memasang alat yang disebut "Cooper Vane" yang bisa mencegah
pintu buritan dibuka selama penerbangan. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar