Rabu, 13 Juni 2012

Jalan Kematian dalam Sejarah

(TULISAN INI DIPUBLIKASI HARIAN VOKAL, 10 JANUARI 2011).
Jalan raya adalah tempat kematian terbesar bagi umat manusia. Banyak darah tercecer di sana. Aroma malaikat maut tercium setiap saat pada sarana transaportasi itu. Mungkin, lantaran itulah warga Bantan, Kabupaten Bengkalis bertanam pisang di jalan. Pisang mencegah kecelakaan.
Kendati jalan raya menjadi monster terenggut ajal, orang tak pernah takut berlalu lintas. Orang terus berjalan dan berkendaraan di sana. Itulah esensi jalan wahai Tuan. Tapi pernahkah Tuan mendengar kematian akibat dimangsa singa. Ini ceritanya. Terjadi pada tahun 1932, di Tanzania dekat kota
Njombe. Sekelompok singa datang dan membunuh masyarakat setempat dengan brutal. Sejarah mengatakan bahwa singa dikendalikan oleh seorang dukun dari sebuah suku setempat, bernama Matamula Mangera, yang mengirim singa-singa besar yang mengamuk sebagai senjata balas dendam terhadap warga Tanzania setelah Matamula Mangera digulingkan dari jabatannya.
Para kepala suku begitu takut akan singa pemakan manusia yang Mangera kirim. Mereka memohon Matamula Mangera untuk menjadi pemimpin bangsa lagi, tapi ia menolak. Singa-singa itu terus menyerang dan akhirnya merenggut 1.500 nyawa manusia (ada yang mengatakan lebih dari 2000).
Serangan singa terparah sepanjang sejarah, dan salah satu kasus terparah dari serangan hewan yang pernah tercatat. Akhirnya, George Rushby, seorang pemburu terkenal, memutuskan untuk mengakhiri serangan.
Dia membunuh 15 singa, dan sisanya meninggalkan daerah itu dengan sendirinya, akhirnya berakhirlah mimpi buruk. Tapi, tentu saja, penduduk setempat yakin bahwa singa yang pergi begitu saja disebabkan oleh para kepala suku yang sepakat untuk mengembalikan pekerjaan lama Matamula Mangera.
Lain pula yang terjadi pada abad 19 akhir, di antara kawasan Nepal ke Himalaya
pernah diteror oleh pemakan-manusia paling terkenal dan produktif dari semua yang pernah ada. Pria, wanita dan anak-anak, mereka disergap di hutan olehnya.
Serangan itu begitu sering dan begitu mematikan sehingga lagi-lagi orang menganggap binatang itu sebagai setan, dan bahkan hukuman dari para dewa. Pelakunya adalah harimau Bengal
yang telah ditembak oleh pemburu. Dia berhasil melarikan diri, tetapi peluru telah menanggalkan dua taring nya.
Kesakitan yang konstan, dan tidak dapat berburu mangsa yang biasa, harimau betina itu menjadi pembenci dan pemakan manusia. Jumlah korban dari harimau betina ini mencapai 200.
Para pemburu dikirim untuk membunuh binatang ini, tapi dia terlalu licik dan jarang terlihat oleh mereka. Akhirnya, pemerintah Nepal
memutuskan untuk menyelesaikan problema yang cukup besar itu dan mengirim Tentara Nasional untuk membunuh sang kucing pembunuh.
Ini mungkin satu-satunya dalam sejarah ketika tentara dianggap perlu untuk berurusan dengan binatang pemakan manusia. Tapi mereka gagal menangkap si harimau betina ini.
Harimau ini akhirnya terpaksa meninggalkan wilayah dan ia menyeberangi perbatasan India
, ke daerah Champawat dimana ia melanjutkan "pemburuan manusianya.
Dilaporkan bahwa setiap sehabis memakan manusia, dia akan menjadi lebih berani dan lebih menakutkan, dan akhirnya, ia mulai menyerang di siang hari dan berkeliaran di sekitar desa.
Penduduk tidak akan berani meninggalkan pondok mereka untuk bekerja, karena mereka bisa mendengar suara auman sang pembunuh di hutan yang menunggu mereka.
Tetapi pemakan manusia ini bernasib sama, pada akhirnya, satu orang memutuskan untuk mengakhiri pemerintahan sang harimau betina. Orang ini bernama Jim Corbett, yang (ironisnya) akan menjadi salah satu pencetus pertama program pelestarian harimau.
Kemudian Corbett menceritakan tentang bagaimana dia menemukan harimau betina dengan hanya mengikuti jejak darah dan kaki dari korban terbarunya, seorang gadis remaja.
Corbett adalah seorang yang pemberani, tetapi ia merasa ngeri melihat pemandangan mengerikan tersebut, Corbett menembak harimau betina di tahun 1911. Orang-orang setempat sangat lega, bersyukur dan mereka menganggap Corbett sebagai seseorang yang suci.
Pada saat itu, tercatat harimau betina ini telah membunuh 436 orang, dan mungkin bisa lebih banyak lagi karena banyak korban yang hilang. Dia merupakan individu pemakan manusia yang paling produktif dalam Sejarah.
Bukan hanya itu, dia tercatat sebagai makhluk pembunuh terbanyak dan menyaingi pembunuh versi manusia. Hanya satu pembunuh versi manusia yang dikatakan menyaingi harimau betina Champawat, seorang Hongaria terkenal bernama Countess Bathory Erzebet yang dikenal sebagai 'Tigress dari Csejte'.
Itulah kematian. Ada beragam penyebabnya Tuan! ***




Tidak ada komentar:

Posting Komentar