(TULISAN INI DISEBARLUASKAN HARIAN PAGI VOKAL, 18 MEI 2011)
Malam
kemaren, pemabuk terjatuh di Jalan Palas Mekar. “Brukkkkkk…..” begitu
bunyi motor tergelincir di jalan dekat kantor Harian Pagi Vokal.
Sontak
jajaran koran yang punya tagline; Arah Riau Masa Depan ini mendatangi
sumber suara. Ternyata dua pemuda sedang mabuk dan jatuh. Tatkala tiba
di sana, keduanya minta maaf. Mungkin dia takut kawan. Lantas mereka tak
takut Tuhan? Hehehe ….entahlah kawan!
Tapi ada kisah yang menarik, betapa Tuhan masih sayang sama pemabuk.
Suatu hari, Dzunnun Al-Mishri hendak mencuci pakaian di tepi sungai
Nil. Tiba-tiba ia melihat seekor kalajengking yang sangat besar.
Binatang itu mendekati dirinya dan segera akan menyengatnya.
Dihinggapi
rasa cemas, Dzunnun memohon perlindungan kepada Allah swt agar
terhindar dari cengkeraman hewan itu. Ketika itu pula, kalajengking itu
membelok dan berjalan cepat menyusuri tepian sungai.
Dzunnun
pun mengikuti di belakangnya. Tidak lama setelah itu, si kalajengking
terus berjalan mendatangi pohon yang rindang dan berdaun banyak. Di
bawahnya, berbaring seorang pemuda yang sedang dalam keadaan mabuk. Si
kalajengking datang mendekati pemuda itu. Dzunnun merasa khawatir
kalau-kalau kalajengking itu akan membunuh pemuda mabuk itu.
Dzunnun
semakin terkejut ketika melihat di dekat pemuda itu terdapat seekor
ular besar yang hendak menyerang pemuda itu pula. Akan tetapi yang
terjadi kemudian adalah di luar dugaan Dzunnun. Tiba-tiba kalajengking
itu berkelahi melawan ular dan menyengat kepalanya. Ular itu pun
tergeletak tak berkutik.
Sesudah itu, kalajengking
kembali ke sungai meninggalkan pemuda mabuk di bawah pohon. Dzunnun
duduk di sisi pemuda itu dan melantunkan syair, Wahai orang yang sedang
terlelap, ketahuilah, Yang Maha Agung selalu menjaga dari setiap
kekejian yang menimbulkan kesesatan. Mengapa si pemilik mata boleh
sampai tertidur? Padahal mata itu dapat mendatangkan berbagai kenikmatan
Pemuda mabuk itu
mendengar syair Dzunnun dan bangun dengan terperanjat kaget. Segera
Dzunnun menceritakan kepadanya segala yang telah terjadi.
Setelah
mendengar penjelasan Dzunnun, pemuda itu sadar. Betapa kasih sayang
Allah sangat besar kepada hambanya. Bahkan kepada seorang pemabuk
seperti dirinya, Allah masih memberikan perlindungan dan penjagaan-Nya.
**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar