Rabu, 30 Mei 2012

Harimau Jadi-jadian dalam Cerita

on Tuesday, March 9, 2010 at 7:49pm ·
(tulisan ini dipublikasi Harian Vokal dan riauhariini.com)

Gawat juga kalau jumlah harimau diperkirakan hanya 30 ekor di Riau. Bertambah khawatir lagi, pada tahun 2015 hewan buas itu akan punah. Hutan-hutan provinsi tak lagi ada raja hutannya. Bayangkan hutan tanpa raja hutan.
Kalau begitu, tentu di kemudian hari, soal harimau hanya tinggal cerita. Hanya goresan kisah soal yang terkenal ganas tersebut. Menyebut soal cerita, teringat pula dengan kisah harimau jadi-jadian. Yang dalam istilah orang Minang, disebut cindaku. Batang hidungnya tak berbandar. Sekejap bisa berubah jadi manusia dan dalam waktu berselang tak lama bisa berwujud jadi harimau. Tangan cindaku ini lebih panjang dari tangan kebanyakan tangan manusia biasa.
Bagi orang Jambi, harimau jadi-jadian merupakan sejenis ilmu tua yang mengizinkan pemilikinya dapat berubah wujud menjadi harimau secara utuh ataupun secara kebatinan saja serta memiliki pendamping dari bangsa predator darat Sumatera (Harimau). Dapat dikatakan, si pemiliki ilmu dibantu oleh segolongan bangsa jin yang disyaratkan untuk membantu dan menjaga tuannya serta membinasakan musuh-musuhnya.
Bagi pemilik ilmu harimau, berdasarkan pengalaman bangsa Melayu kemungkinan besar akan sukar untuk meninggal dunia. Sebelum diturunkan ke penerusnya, alamat tak bisa-bisa nyawanya melayang. Ia bakal menderita terus.
Ada kelebihan harimau jadi-jadian, yaitu; dapat merubah dirinya sepenuhnya atau separuh menjadi harimau, memiliki kekuatan yang besar dan dapat membinasakan orang atau ratusan orang yang tidak disukainya, memiliki ilmu silat yang bagus walaupun tanpa harus mempelajarinya.
Lain pula pandangan orang Bengkulu, tepatnya di Lubuk Linggau, dalam keilmuan harimau/macan terdapat filosofi kehidupan yang tinggi, yang menuntun kepada kesadaran spiritual dan sosial yang baik. Harimau disimbolkan suatu semangat, suatu kegagahan dan sikap kependekaran. Keilmuan harimau berbeda dengan keilmuan macan kumbang. Macan kumbang adalah keilmuan yang terlalu menurutkan nafsu hewani yang ganas sebagai mana macan asli. sehingga berefek dengan nafsu manusia yang mendalaminya.
Konon kabarnya, manusia yang mendalami ilmu harimau ada sejumlah pantangan. Di antaranya; tidak boleh di bawah jemuran, tidak boleh lewat di antara air (selokan dan sungai), tidak suka bau cendana dan pandan.
Adapun ciri-cirinya punya bulu halus di daerah tertentu layaknya harimau, kuku jari kelingking atau jempolnya kecokelatan, biasanya kalau mau bulan purnama kelakuan jadi aneh, bau badannya kayak bau tanah humus hutan dan ubannya di rambut aneh.
Sosok yang memiliki ini bisa berjalan puluhan kilometer hanya dalam beberapa menit. Dahulu kala, harimau jadi-jadian disuruh menjaga sawah, ladang, rumah, dll. Biasanya pemiliknya akan memberikan telur mentah di depan pintu rumah atau tempat khusus.
Malah ada kisah di Padang Panjang, seorang gadis yang tanpa sengaja dikawal oleh harimau milik ibunya. Tanpa dia ketahui, gadis itu bersuami, suami jadi ketakutan setiap malam, karena mendengar istrinya mengaum pada saat tidur dan kadang emosi tanpa sebab. Akhirnya menyebabkan perceraian.
Ada nasihat dari sebuah tulisan, sebaiknya bagi yang punya leluhur jagoan, atau kedatangan leluhur agar ditolak baik-baik saja. Bilang kepada mereka, ada Allah SWT yang akan menjaga anak cucunya. Doakan leluhur tersebut agar dibimbing oleh Allah ke tempat yang seharusnya. Inilah jalan yang benar di bentangan ajaran Muhammad wahai Tuan dan Puan!

1 komentar: