Rabu, 30 Mei 2012

Jenius Dunia Gila dan Kita Gila Menertibkan

on Wednesday, February 24, 2010 at 7:09pm ·
(tulisan ini publikasikan Harian Vokal dan riauhariini.com)

Sesungguhnya sejarah telah mencatat lima tokoh jenius yang disebut-sebut mengalami gangguan jiwa. Mereka itu adalah Sir Isaac Newton, Beethoven, Edgar Allan Poe, Vincent van Gogh, dan John Nash. Kelima orang ini punya rekam jiwa yang tidak normal .
Bila menurut ensiklopedia Britannica, Newton mengalami psychotic tendencies dan mood swings. Berbagai surat yang dibuatnya menyimpulkan bahwa secara teoritis ia menderita skizofrenia (penyakit otak). Ayah Newton meninggal sebelum ia lahir, dan ia dipisahkan dari ibunya antara usia dua dan 11.Gangguan mental yang dialaminya mungkin akibat dari trauma yang berkepanjangan akibat masa kecilnya.
Tak jauh berbeda dengan kisah Beethoven. Kendati dinobatkan sebagai pencerah di dunia musik sangat monumental, sang komposer memiliki kehidupan yang sukar. Ayahnya seorang pemabuk berat dan besar dalam keluarga yang tidak harmonis sampai umur 18 tahun. Satu masalah tragis yang dihadapinya adalah bahwa ia harus mulai kehilangan pendengarannya sejak berumur sekitar 30 sampai 49 tahun, yang sepertinya dampak dari pemukulan yang dilakukan ayahnya. Hebatnya, ia justru sanggup menggubah karya-karya masterpeace-nya saat ia benar-benar tuli.
Beethoven beberapa kali menuliskan sejumlah surat kepada saudaranya, banyak dari tulisan itu menceritakan keinginannya untuk bunuh diri.
Cerita ketiga orang jenius yang gila adalah Edgar Allan Poe, seorang penulis yang sering mengarang kisah-kisah detektif dan cerita horror. Ia memiliki gaya penekanan yang kuat dan terstruktur dalam cerita-ceritanya. “The Murders in the Rue Morgue”, yang terbit tahun 1841, disebut-sebut sebagai kisah modern detective pertama.
Sekalipun memiliki skill menulis, Poe terkenal sebagai seorang pemabuk, dari surat-suratnya terungkap bahwa ia bermasalah dengan suicidal thoughts (pikiran bunuh diri). Tidak ada yang tahu penyebab dan banyak hal mengenai kematiannya di umur 40 tahun, tapi mungkin karena sakit jantung yang disebabkan kebiasaannya yang suka mabuk itu.
Ini cerita Vincent van Gogh yang terkenal dengan karyanya “Starry Night” yang kehidupannya sangatlah tersiksa. Hampir semua orang mengenalnya sebagai seorang pelukis yang memotong sebagian telinganya sendiri. Dia diduga kuat pernah “mabuk” terpentin dan pernah mencoba makan cat.
Terakhir ada kisah soal pemenang penghargaan film “A Beautiful Mind” mempopulerkan cerita tentang John Nash. Nash adalah seorang matematikawan terkenal di dunia yang berjuang dengan skizofrenia paranoid setelah datang dengan kontribusi yang signifikan pada konsep “game theory”.
Walaupun film (berdasarkan biografi Sylvia Nasar dengan nama yang sama) bebas bercerita tentang kehidupan Nash, dia mengalami halusinasi dan delusi. Halusinasi nya termasuk mendengar suara-suara, tetapi tidak melihat orang-orang atau hal-hal yang tidak ada di sana.
Begitulah sekelumit kisah orang jenius yang gila. Ada karya yang mereka torehkan. Lantas bagaimana dengan orang gila yang menjamur di Tembilahan? Jumlah mereka makin hari makin jamak dan kian meresahkan warga. Alih-alih penertiban oleh Dinas Sosial setempat, konon kabarnya mereka gila karena orang negeri jiran.Warga negara tetangga tersebut menyuntikkan zat yang menggangu mental ketika ditangkap saat bekerja di negara tersebut.
Kalau begini alurnya, betapa kejamnya orang negara tetangga itu? Mereka membuat rakyat Indonesia gila, benar-benar hilang ingatan. Lalu orang gila menimbulkan orang gila berikutnya. Gila menertibkan. Gila anggaran operasional. Bukan begitu Bujang! **

Tidak ada komentar:

Posting Komentar