Rabu, 30 Mei 2012

Kapan Ampuhnya Doa Anak Didik

on Monday, March 22, 2010 at 9:00pm ·
(tulisan ini disebarluaskan harian Vokal dan riauhariini.com)

Ribuan anak didik di Riau berharap keampuhan doa. Doa supaya lulus menghadapi Ujian Nasional (UN). UN jadi momok yang menghantui, lalu diusir dengan permohonan kepada Sang Khalik.
Mereka yang berjuang di jalan pendidikan SMA, menggelar doa bersama, muhasabah dan tradisi keagamaan lainnya. Entah sejak kapan pula mencuat. Namun alih-alih siswa berdoa, ada kisah-kisah menakjubkan.
Dalam eskpedisi jihad, suatu ketika Qutaibah bin Muslim mengumpulkan para tokoh untuk konsolidasi, namun beliau kehilangan satu di antara mereka yakni Muhammad bin Waasi. Beliau memerintahkan seorang pasukan untuk mencari.
Ternyata didapatkan, Waasi sedang mengangkat tangannya untuk berdoa. Hal itu dilaporkan kepada Qutaibah bin Muslim. Beliau berkata; “Biarkanlah dia. Demi Allah, Muhammad bin Waasi itu lebih aku sukai dari pada seribu bilah pedang pilihan yang dipegang oleh seribu orang jagoan.”
Doa memang luar biasa kekuatannya. Suatu ketika, ada tiga orang yang terjebak di dalam gua. Akhirnya hanya dapat selamat dengan doa. Pernah pula terdengar, Imam Ahmad mendoakan seorang ibu yang lumpuh. Seketika ibu tersebut sembuh dari sakitnya.
Betapa ampuhnya doa yang terucap dari mulut para salaf. Bahkan sahabat Sa’ad bin Abi Waqosh tidak pernah tertolak doanya.
Hari ini terasa keampuhan doa hilang. Malah serasa doa sudah tidak layak lagi untuk diterapkan pada abad modern ini. Apakah Allah tidak sudi lagi mengkabulkan doa hambanya?
Pikir punya pikir, keampuhan doa lenyap karena adanya penghalang yang dilakukan oleh manusia sendiri. Karena mereka melanggar aturan yang telah digariskan Allah, berupa makan minum dan memakai sesuatu dari yang haram.
Dalam sebuah tulisan diungkapkan, di abad milinium, tak terbilang lagi banyaknya jenisnya makanan, minuman pakaian ataupun kosmetika yang muncul dengan berbagai kemasan dan merk. Ironisnya kaum muslimin tidak selektif dalam memilah dan memilih barang barang yang mereka konsumsi di samping minimnya pengetahuan mereka tentang jenis barang barang yang haram. Barangkali inilah masa yang di janjikan oleh Rosulullah; “ Akan ada di antara umatku yang memakan beraneka ragam makanan dan minuman, berpakaian dengan segala macam jenis pakaian dan asal bicara, mereka itulah seburuk buruk ummatku.”
Mengkosumsi barang haram, selain terhalangnya doa, juga malapetaka yang besar karena orang orang yang telah kehilangan keampuhan doanya. Berarti dia telah kehilangan senjata yang paling ampuh untuk meraih cita citanya.
Lantas bagaimana dengan doa anak didik itu Bung? Kabarnya selain banyak yang berjalan di jalan Muhammad, tak sedikit pula yang menempuh jalan kemaksiatan? ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar