Rabu, 30 Mei 2012

Ketika Tuhan Cemburu pada Hamba-Nya

on Tuesday, March 2, 2010 at 8:45pm ·
(Tulisan ini disebarluaskan oleh Harian Vokal dan riauhariini.com)


Sesungguhnya motif tewasnya sesosok perempuan di toko Devil Distro Kota Dumai, bermula dari rasa cemburu. Mantan kekasih masih memiliki rasa cinta. Namun sang korban beralih ke lain hati.
Sungguh tak tahan duhai kekasih. Remuk redam benar perasaan. Bumi dipijak rasa bergoyang dan langit seakan-akan runtuh. Di sinilah petaka bermula. Hati terbakar menjadi emosi negatif. Kemudian berujung dengan peristiwa berdarah. Cinta berbicara dengan bahasa yang salah. Lalu maut datang menjemput. Itulah cemburu sebagai tanda cinta.
Lantas apakah Tuhan pernah cemburu pada hambanya? Pernahkah Sang Pencipta punya rasa sedemikian tak enaknya bila makhluk disayanginya agak bertingkah? Kalau Tuhan cemburu, apa yang akan terjadi? Manusia saja cemburu, bisa berujung kematian. Tuhan tentu lebih menakutkan!
Dari beberapa literatur didapatkan keterangan. Rupanya benar Tuhan itu juga pencemburu. Tuhan agak tak stabil juga cara pandangnya manakala hambanya beralih perhatian kepada yang lain dengan lain.
Allah cemburu bila hamba-Nya justru mengutamakan yang lain, selain-Nya. Dia cemburu bila hamba-Nya justru mementingkan yang lain, selain-Nya. Allah cemburu bila hamba-Nya enggan dan malu melakukan sekadar bangun malam dan salat di sepertiga malam. Cemburu bila melihat hamba-Nya justru lebih sering mengingat yang lain, selain-Nya. Cemburu bila mendapati hamba-Nya melakukan kemaksiatan di tengah limpahan nikmat dan karunia-Nya. Cemburu bila mendapati hamba-Nya melanggar perintah-Nya. Hamba yang mencintai Allah juga akan cemburu sesuai kadar cinta yang ada pada dirinya. Jika rasa cemburu tidak tersisa dalam hati, berarti cinta telah pergi, sekalipun lisan seseorang mengaku cinta hingga berbusa. Adalah dusta, bila ada yang mengaku cinta pada seseorang tapi ia tidak cemburu saat kekasihnya disakiti orang lain atau malah ia yang menyakitinya dan melecehkannya. Bagaimana-mungkin seorang hamba mengaku cinta pada Allah sedang ia tidak cemburu dengan melanggar apa yang diharamkan Allah?
Menilik demikian wejangannya, betapa sering Tuhan cemburu kepada hamba-Nya. Tetapi kenapa Tuhan belum marah? He he he Tuhan pula ditakar oleh si Fulan ini! **

Tidak ada komentar:

Posting Komentar