Rabu, 30 Mei 2012

Tangkap Hantu di Gedung DPRD Inhil!

on Monday, February 1, 2010 at 9:53pm ·

Berani bukan! Bila penjaga gedung DPRD Inhil melihat hantu saja, sudah berdiri bulu romanya, lantas bagaimana menyuruh mereka menangkap. Belum lagi mau mengejar, bisa-bisa pipis dalam celana. Hantu jadi momok yang memakan keberanian. Nyali bisa ciut seketika.
Namun bagaimana sikap kita kalau kita tahu hantu itu bisa ditakar secara teknologi? Hantu bisa dideteksi dan dibakar dengan mengunakan piranti alat kemajuan ilmu pengetahuan? Apakah bulu roma kita masih berdiri melihat bayangan yang berkelabat?
Dalam sebuah referensi ilmu pengetahuan, seorang Penyelidik yang juga Dekan Fakultas Sains Warna Universal, Universitas Perobatan Antarbangsa Sri Langka; Prof Dr Sir Norhisham Wahab, mengatakan hantu dan jin tidak memiliki unsur jasad menyebabkan mereka tidak dapat dilihat, tetapi kewujudan mereka dapat dibuktikan dengan ilmu sains fisika quantum dan bisa dideteksi dengan teknologi gelombang.
“Hantu dan jin wujud secara tidak nyata kerana tidak terikat kepada jisim, gravitasi bumi serta bebas daripada ikatan karbon, molekul dan atom. Berbeda ngan manusia yang terbentuk daripada partikel atom atau unsur yang menyusun semua benda. Hantu dan jin bagaimanapun termasuk dalam ghaib nisbi dan bisa diukur dg menggunakan gelombang bunyi dan gema,” kata Sir Norhisham Wahab.
Apabila kajian sudah memahami bagaimana unsur hantu dan jin dari sudut fisik, usaha terpenting yaitu membantu manusia menghindari gangguan jin dan hantu dapat dilakukan pembuatan penawar dan pemulihan menggunakan teknologi. Jin dan hantu terdiri daripada unsur gelombang, mereka dapat menguasai ruang dan waktu di dalam tubuh manusia yang mampu memberi/menyebabkan dampak negatif terhadap kesehatan hingga ke tahap mental.
Untuk merawat gangguan jin dan hantu, kaedah pemulihannya adalah dengan mengambil kembali ruang dan waktu pada tubuh atau organ manusia yang diresap jin atau hantu.
Usaha memancarkan gelombang untuk merawat gangguan makhluk halus juga sebenarnya tidaklah sesukar seperti yang kita bayangkan, tidak perlu peralatan menyerupai senjata, mesin yang besar sebaliknya gelombang bisa ditangkap dalam medium seperti air dan unsur yang sesuai.
Sang Profesor negara tetangga itu menciptakan alat radionik, yaitu teknologi yg merekam 99 frekuensi gelombang berdasarkan 99 getaran tenaga atom di dalam sukros dan pesakit hanya perlu memakan pil itu secara berterusan untuk memancarkan gelombang ke dalam tubuh.
Sesuatu yang menarik adalah teori drakula akan terbakar jika terkena cahaya matahari adalah benar. Hantu memiliki gelombang tidak seimbang, dan cahaya matahari berfungsi menyeimbangkan gelombang alam. Apabila gelombang tidak seimbang terkena cahaya matahari, ia akan musnah karena gelombangnya menjadi seimbang dan hantu itu akan terbakar.
Besi mampu memerangkap gelombang buruk/negative dan hantu tidak menyukai medan listrik. Jadi konsep hantu ditembak dengan alat listrik untuk diciderakan dan disimpan dalam kotak besi seperti filem Ghostbuster adalah benar.
Begitu juga dengang amalan meletakkan gunting besi dekat mayat kerana besi mampu menangkap atau menarik muatan listrik positif pada seseorang apabila seseorang itu meninggal dunia. Cermin juga mampu menyerap cahaya termasuk gelombang elektromagnetik yang memiliki kesan radiasi yang bisa mengganggu gelombang hantu dan jin. Perkara-perkara seperti ini bukan kurafat tetapi kita perlu memahami konsepnya.
Suatu fakta ironis adalah kebanyakan manusia takut hantu walaupun pada hakikatnya, hantu juga takut berhadapan dengan manusia karena penglihatan manusia memiliki foton cahaya yang cenderung mengeluarkan atau memancarkan elektron untuk membentuk ion positif.
Hantu juga terbentuk dari ion positif dan apabila ion positif bertemu dengan ion positif dalam kesatuan tenaga elektrik, ia mampu menciderakan atau menghindarkan mereka.
Lalu apakah kita masih takut sama hantu? ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar