Selasa, 12 Juni 2012

Dimana Letak Kebahagiaan Itu Bung?

(TULISAN INI DISEBARLUASKAN HARIAN VOKAL, 6 AGUSTUS 2010)
Apa benar semua muslim pasti berbahagia menyambut hari Idul Fitri? Apakah betul pada hari kemenangan umat Islam itu, setiap umat Muhammadd meraih jiwa yang fitri? Apakah letak kebahagiaan tersebut di ujung lebaran dan bertepatan dengan hari raya?
Jawabannya tidak. Tak mungkin semua orang bahagia pada hari yang dimaksud. Tak mungkin semua orang tersenyum ikhlas. Tak masuk akal, semua orang hatinya berbunga-bunga ketika gema takbir mengumandang. Apalagi lebaran sudah diindentikan dengan baju baru, kue enak-enak dan uang lumayan banyak.
Memperkuat asumsi-asumsi, Tuan dan Puan barangkali pernah membaca tulisan soal dimana letak kebahagiaan. Kalau tak salah, Suatu waktu, Tuhan memanggil tiga malaikatnya. Sambil memperlihatkan sesuatu Tuhan berkata, “Ini namanya Kebahagiaan. Ini sangat bernilai sekali. Ini dicari dan diperlukan oleh manusia. Simpanlah di suatu tempat supaya manusia sendiri yang menemukannya. Jangan ditempat yang terlalu mudah sebab nanti kebahagiaan ini disia-siakan. Tetapi jangan pula di tempat yang terlalu susah sehingga tidak bisa ditemukan oleh manusia. Dan yang penting, letakkan kebahagiaan itu di tempat yang bersih”.
Setelah mendapat perintah tersebut, turunlah ketiga malaikat itu langsung ke bumi untuk meletakkan kebahagiaan tersebut. Tetapi dimana meletakkannya? Malaikat pertama mengusulkan, “Letakan di puncak gunung yang tinggi”. Tetapi para malaikat yang lain kurang setuju. Lalu malaikat kedua berkata, “Letakkan di dasar samudera”.
Usul itupun kurang disepakati. Akhirnya malaikat ketiga membisikkan usulnya. Ketiga malaikat langsung sepakat. Malam itu juga ketika semua orang sedang tidur, ketiga malaikat itu meletakkan kebahagiaan di tempat yang dibisikkan tadi.
Sejak hari itu kebahagiaan untuk manusia tersimpan rapi di tempat itu. Rupanya tempat itu cukup susah ditemukan. Dari hari ke hari, tahun ke tahun, manusia terus mencari kebahagiaan. Semua insan semua ingin menemukan kebahagiaan. Semua orang ingin merasa bahagia. Tapi dimana mencarinya?
Ada yang mencari kebahagiaan sambil berwisata ke gunung, ada yang mencari di pantai, Ada yang mencari di tempat yang sunyi, ada yang mencari di tempat yang ramai. Tak sedikit pula mencari rasa bahagia di sana-sini: di pertokoan, di restoran, di tempat ibadah, di kolam renang, di lapangan olah raga, di bioskop, di layar televisi, di kantor, dan lainnya. Ada yang mencari kebahagiaan dengan kerja keras, sebaliknya ada pula yang bermalas-malasan. Ada yang ingin merasa bahagia dengan mencari pacar, ada yang mencari gelar, ada yang menciptakan lagu, dan ada yang mengarang buku.
Pokoknya semua orang ingin menemukan kebahagiaan. Pernikahan misalnya, selalu dihubungkan dengan kebahagiaan. Orang seakan-akan beranggapan bahwa jika belum menikah berarti belum bahagia. Padahal semua orang juga tahu bahwa menikah tidaklah identik dengan bahagia.
Juga kekayaan sering dihubungkan dengan kebahagiaan. Alangkah bahagianya kalau punya ini atau itu. Tetapi kemudian ketika kita sudah memilikinya, kita tahu bahwa benda tersebut tidak memberi kebahagiaan.
Namun yang jelas Tuhan akan membuat semuanya indah pada waktunya. Jika menurut buku ada tujuh faktor,  yaitu; mental, spiritual, pribadi, keluarga, karir, keuangan dan fisik yang menentukan sukses seseorang, mengapa tidak kita coba untuk mencapainya semua itu? Setelah kita mencapainya, bagaimana kita membuat ke-7 faktor tersebut menjadi seimbang?
Namun yang penting dimanakah tempatnya? Oh ya…, dimanakah para malaikat menyimpan kebahagiaan itu? Rupanya di hati yang bersih!
Fulan! Hati yang bersih adalah hati yang akan membawa kebahagiaan, kesuksesan, kemenangan, kedamaian, dunia akhirat. Hati yang suci akan mudah mengakses, menerima, hidayah - petunjuk Allah, rahmat-kasih sayang Allah, maghfirah - ampunan Allah, Hati yang bersih, kalau ia bicara, bicaranya pun menjadi hikmah, kata-katanya berbobot.. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar