Lebaran tahun 2010 terasa sulit, kering dan tidak mengairahkan. Gairah ekonomi lesu, loyo dan terasa diam di tempat. Peredaran uang tidak sebanyak tahun sebelumnya. Di mana-mana orang sibuk bicara nilai Tunjangan Hari Raya (THR) yang tak sebanding dengan nilai kebutuhan. Apakah karena 2010 itu tahun macan berelemen logam, yang diprediksi akan berjalan lebih keras dan sulit dihadapi.
Nyaris sepanjang hari terdengar keluhan. Yang kaya lupa kalau dia lebih berpunya dari si miskin. Si miskin pun tak sadar kalau ada yang lebih fakir dari dirinya. Sang fakir tak ingat pula, kalau ada orang yang mati kelaparan.
Karena itulah Fulan, kami ingin berbagi bahwa ada orang yang tetap bahagia dan menikmati hidupnya dengan keterbatasan. Namun ada yang lebih hebatnya lagi, sekarang dalam hidupnya menginspirasi setiap orang untuk tetap semangat dan berusaha untuk menggapai tujuan. Dari The Secret of Money, tersebutlah seorang CEO of Financial Services Firm Freeman Fox bernama Peter Spann yang berasal dari Australia. Spann memiliki impian menjadi orang kaya namun di usia 22 tahun, dia terlilit utang sekitar US $160.000, sementara dia hanya bekerja sebagai operator mesin kasir paruh waktu dengan gaji $4, 72 per jam. Dia hanya bisa makan ikan tuna kalengan tanpa merek yang sudah kadaluwarsa yang belinya dengan harga diskon tujuh puluh persen. Untuk tidur pun dia mengalami kesulitan karena atap rumahnya bocor sehingga menggenangi tempat tidurnya. Bahkan, Spann sering kali tidak mampu membayar ongkos bis yang dinaikinya dan berbagai kesulitan lainnya. Dengan berjalannya waktu, Spann kemudian bisa sedikit menabung sehingga dia bisa membeli mobil kecil merek Leyland Marina yang dicat dengan menggunakan cat tembok rumah. Kondisi mobilnya begitu parah. Bak mesinnya bocor sehingga oli mesinnya menetes keluar dan sering kali membuat mobilnya kepanasan karena kehabisan oli. dia berjalan harap-harap cemas dengan lalu lintas yang padat supaya lampunya terus berwarna hijau agar mobilnya tidak mogok. Suatu hari Spann mengalami puncak kekesalannya karena mobilnya mogok sehingga memacetkan arus lalu lintas, yang membuatnya harus menerima caci maki dari para pengendara mobil lainnya. Dia lantas menaiki atap mobilnya dan memandang acuh pada siapapun yang melihatnya. dan ketika polisi datang, mereka segera membujuknya supaya turun dari atap mobilnya, mereka mengira dia sudah gila dan Spann mengatakan, "Agaknya saya mungkin telah menjadi gila". Sejak itu, Spann bersumpah, untuk tidak lagi membiarkan dirinya begitu rendah. Dia pun bersumpah, "Suatu hari nanti saya akan menjadi miliuner". Dia menandai hari itu di kalender sebagai hari pertama atau momentumnya untuk mengubah kehidupannya ke arah yang lebih baik. Spann kemudian mencari seseorang yang bisa mengajarinya bagaimana mendapatkan uang yang berlimpah. Lalu dia teringat bahwa salah seorang ayah temannya di suatu kafe dan mengutarakan keinginannya menjadi seorang miliuner. Ayah temannya tersebut bertanya pada Spann, apakah dia pernah melihat uang $1 juta. Spann menjawab bahwa dia belum pernah melihat uang sebanyak itu. Kemudian ayah temannya menugaskan Spann mencari tahu seberapa banyak uang $1 juta itu. Spann pulang dengan perasaan kecewa karena hanya mendapatkan tugas mencari tahu seberapa banyak uang $1juta. Hal itu di luar dugaannya karena yang dia harapkan adalah pelajaran tentang rahasia kehidupan, rahasia alam semesta dan sebagainya. Setelah mencari-cari siapa yang bisa menunjukkan uang $1 juta padanya. Dan setelah uang itu diperlihatkan padanya, ternyata uang sejumlah $1 juta tidak sebanyak seperti yang dia bayangkan. Hanya sekitar 60 cm persegi. Bahkan, volumenya kurang dari 1 meter kubik, lebih kecil daripada sebuah lemari teh. Kemudian Spann bertemu dengan ayah temannya, dan ayah temannya bertanya pada Spann, "bagaimana pendapatmu dengan uang $1 juta?" Spann menjawab, "Sejujurnya tidak banyak". Ayah temannya kemudian berkata, "Kebanyakan orang mengira $1 juta itu sangat banyak. Padahal, kenyataannya tidak. Telah terbentuk anggapan seolah-olah uang $1 juta itu banyak sehingga orang berpikiran bahwa pasti sulit untuk mendapatkannya. Jika orang berpikir seperti itu, mereka tidak akan pernah menjadi miliuner". Oleh karena itu, intinya adalah merubah cara berpikir dalam menilai uang, jika misalnya $1 juta dari banyak menjadi sedikit, akibatnya uang datang padanya dalam jumlah yang berlimpah-limpah sehingga dalam waktu tujuh tahun Spann telah mengalami perubahan hidup yang luar biasa dari seorang yang miskin menjadi miliuner.
Semoga tahun depan, tahun depan lagi, dan tahun depan lagi, engkau Fulan menjelma menjadi sosok yang menghapus air mata si fakir miskin. Amin! ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar